Marhaban Ya Ramadan
Marhaban ya Ramadan. Hari ini, seluruh umat Islam melaksanakan ibadah puasa di bulan yang penuh keberkahan, bulan Ramadan yang mulia nan agung. Bulan yang dinanti-nantikan kehadirannya oleh seluruh umat Islam di dunia. Bulan yang semua amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya.
Puasa Ramadan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, Ramadan juga merupakan waktu untuk merenung, memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, serta mempererat hubungan dengan Allah SWT. Namun, selain aspek spiritual, Ramadan juga memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas diri dalam banyak hal, salah satunya dalam meningkatkan kedisplinan dan etos kerja.
Banyak persepsi bahwa puasa Ramadan membuat kita lebih lemas, malas, dan kurang produktif. Banyak orang yang menganggap bahwa puasa akan membuat tubuh menjadi lelah, sehingga kinerja menurun, dan akhirnya hanya memilih untuk banyak beristirahat atau bahkan hanya rebahan. Apalagi, tidurnya orang yang berpuasa saja bernilai ibadah. Salah satu hadits yang populer tiap Ramadhan tiba adalah hadits tentang keutamaan orang berpuasa yang bahkan tidurnya pun berstatus sebagai ibadah, “Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni”.
Hadis ini oleh sebagian masyarakat sebagai pembenaran bersikap malas-malasan dan banyak tidur saat menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Padahal salah satu adab dalam menjalankan puasa adalah tidak memperbanyak tidur pada saat siang hari. Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih, seperti yang disampaikan Imam Al-Ghozali dalam Ihya Ulumuddin.
Ramadan bisa menjadi momentum yang sangat tepat untuk meningkatkan etos kerja kita. Sesuai dengan syariat, puasa mengajarkan kita untuk menahan diri, bukan hanya dalam hal makan dan minum, tetapi juga dalam banyak aspek kehidupan lainnya. Ketika tubuh berpuasa, kita diajak untuk lebih sabar, lebih bijaksana dalam mengelola waktu, dan lebih disiplin dalam setiap aktivitas. Dengan pola hidup yang terstruktur dan teratur, kita seharusnya dapat tetap menjaga produktivitas di bulan yang penuh berkah ini.
Salah satu tantangan terbesar saat Ramadan adalah bagaimana cara menjaga energi dan semangat tetap tinggi selama berpuasa. Mungkin tubuh merasa lebih cepat lelah, terlebih saat bekerja di tengah hari yang panas, atau ketika menghadapi tenggat waktu pekerjaan yang padat. Namun, bukan berarti kita harus menyerah pada rasa lelah itu dan memilih untuk menurunkan intensitas kerja.
Sebaliknya, Ramadan bisa menjadi momen yang baik untuk meningkatkan kinerja, karena ada banyak hal positif yang bisa kita pelajari dari bulan ini yang berdampak langsung pada etos kerja kita. Ramadan mengajarkan kita untuk mengelola waktu dengan lebih bijak, mengatur prioritas dengan lebih baik, dan tetap menjaga fokus, bahkan di saat tubuh terasa kelelahan.
Salah satu kunci untuk tetap produktif di bulan Ramadan adalah kemampuan mengatur waktu dengan baik. Ramadan mengajarkan kita untuk memiliki jadwal yang lebih disiplin. Mulai dari waktu sahur, waktu beribadah, hingga waktu berbuka, semuanya harus diatur sedemikian rupa agar kita bisa menjalani ibadah dan pekerjaan dengan seimbang. Dengan jadwal yang teratur, kita dapat memastikan bahwa waktu untuk bekerja, beristirahat, dan beribadah tetap tercukupi.
Disiplin adalah salah satu kualitas yang paling ditekankan dalam bulan Ramadan. Ketika kita menjalankan ibadah puasa, kita harus disiplin dalam menahan diri dari makan dan minum, serta menjaga emosi dan perbuatan buruk. Begitu juga dalam pekerjaan, kita dituntut untuk memiliki disiplin yang tinggi agar setiap tugas dan tanggung jawab dapat diselesaikan dengan baik.
Bulan Ramadan adalah saat yang tepat untuk meningkatkan disiplin dalam pekerjaan. Kita belajar untuk mengatur waktu dengan lebih efisien, menghindari hal-hal yang tidak perlu, dan tetap fokus pada tugas yang ada. Meskipun kita berpuasa dan tubuh terasa lebih lelah, kita bisa meningkatkan kinerja dengan menjaga fokus dan menghindari distraksi yang tidak perlu. Dengan disiplin dalam bekerja, kita dapat mencapai hasil yang maksimal tanpa merasa terbebani.
Selain disiplin, Ramadan juga mengajarkan kita untuk lebih fokus pada apa yang kita lakukan. Fokus bukan hanya soal pekerjaan, tetapi juga pada tujuan hidup kita yang lebih besar. Ketika kita berpuasa, kita berusaha untuk mencapai tujuan spiritual yang lebih baik. Karena kita berharap Ramadan tahun ini menjadi Ramadan terbaik dalam hidup kita. Dan hal ini juga bisa diterapkan dalam pekerjaan. Hal ini pula yang kami lakukan di Malang Posco Media yang terbiasa dengan displin deadline yang ketat. Selama Ramadan kami memajukan jam deadline agar lebih dapat menyeimbangkan antara kegiatan spiritual dan pekerjaan yang kami lakukan. Karena itu perlu disiplin yang ketat selama Ramadan. Pada Ramadan ini, Malang Posco Media menurunkan dua liputan khusus selama Ramadan. Di halaman satu ada liputan yang mengulik bagaimana banyak komunitas dan kelompok masyarakat yang aktif berbagi makanan gratis sejak lama, jauh sebelum pemerintah melakukan program Makan Bergizi Gratis (MBG), baik yang dilakukan rutin istiqomah setiap hari, ada juga yang setiap Jumat dan lainnya. Untuk di halaman Ramadan Mubarok, Malang Posco Media ada liputan bagaimana pondok-pondok pesantren tertua yang ada di Malang Raya membangun pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa dengan sistem pesantren.
Marilah kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk memperbaiki etos kerja kita, bukan dengan alasan puasa membuat kita malas, tetapi dengan semangat dan niat yang kuat untuk menjadi lebih baik. Semoga Ramadan membawa keberkahan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional kita. Selamat datang Ramadan, bulan yang penuh berkah untuk meningkatkan etos kerja yang lebih baik. Marhaban Ya Ramadan.(*)