Malang Posco Media – Sebanyak 1.088 prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) tahun 2023 merampungkan misi mereka dan kembali ke tanah air untuk melanjutkan penugasan di satuan masing-masing.
Mereka disambut Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam upacara di Markas Besar (Mabes) TNI Cilangkap Jakarta, Kamis (14/3). Seluruh prajurit yang kembali dari Lebanon ini juga mendapatkan tanda jasa Satyalancana Santi Dharma dari Presiden RI sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Presiden Nomor 116/TK/Tahun 2023 pada 10 November 2023.
Tanda jasa dan piagam penghargaan itu diberikan kepada beberapa perwakilan prajurit oleh Panglima TNI saat upacara penyambutan.
Agus Subiyanto mengucapkan terima kasih atas dedikasi mereka, kemudian juga memuji berbagai prestasi dan pencapaian mereka selama bertugas di Lebanon.
“Atas nama bangsa dan negara saya ucapkan terima kasih kepada seluruh personel Satgas TNI Kontingen Garuda beserta Millstaff Seceast (staf militer yang ditempatkan di sektor timur) UNIFIL tahun 2023 telah mengharumkan nama TNI dan Indonesia melalui berbagai penghargaan dan prestasi yang diraih selama penugasan di Lebanon,” kata Panglima TNI saat menyampaikan amanatnya di hadapan para prajurit yang tergabung dalam Kontingen Garuda UNIFIL 2023.
Dia melanjutkan pencapaian itu merupakan bukti nyata prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon telah menerapkan visi misi TNI yang PRIMA (profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif) dalam bertugas.
Dalam kesempatan yang sama, Panglima juga memberikan empat instruksi kepada mereka yang baru menuntaskan tugas di Lebanon.
Pertama, Panglima meminta para prajurit itu menjadikan pengalaman untuk memajukan dan mengembangkan satuan tempat mereka berasal.
“Jadikanlah hal-hal positif yang telah didapat selama penugasan untuk dikembangkan di satuan demi kemajuan dan kejayaan TNI,” kata Agus.
Kedua, Panglima juga meminta para prajurit itu untuk cepat beradaptasi.“Segera lakukan adaptasi dengan lingkungan homebase agar soliditas satuan semakin kuat dan siap untuk melaksanakan tugas-tugas berikutnya,” kata Panglima TNI.
Ketiga, Panglima TNI juga menginstruksikan mereka untuk menata kembali perlengkapan perorangan dan satuan yang digunakan selama bertugas di Lebanon, serta terus memelihara dan merawat peralatan itu.Terakhir, Panglima juga menginstruksikan jajaran prajurit untuk memanfaatkan waktu mereka kembali berkumpul dengan keluarga.
“Dan lakukan kegiatan yang bermanfaat dengan tetap menjaga keamanan,” kata Agus Subiyanto.
Prajurit TNI yang baru kembali itu bertugas di Lebanon selama 12 bulan. Dari 1.088 personel yang kembali itu, 849 di antaranya tergabung dalam Satgas Indobatt Batalyon Mekanis TNI KONGA XXIII-Q UNIFIL, kemudian 155 orang dari Satgas Force Headquarters Support Unit (FHQSU TNI KONGA XXVI-01, 7 prajurit dari Satgas Civil Military Coordination Unit (CIMIC) TNI KONGA XXXI-M, 39 prajurit dari Satgas Military Police Unit (MPU) TNI KONGA XXV-O, 18 prajurit dari Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU) TNI KONGA XXX-M, sembilan prajurit dari Satgas Tim Kesehatan TNI KONGA XXIX-N Level II Hospital UNIFIL, dan 11 prajurit dari Satgas Milstaff Seceast TNI KONGA UNIFIL.
Dalam 15 tahun terakhir, Indonesia rutin tiap tahun mengirim prajurit TNI untuk bergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon. Prajurit Indonesia yang diberangkatkan itu juga disebut sebagai Kontingen Garuda.Di UNIFIL, mereka terbagi ke beberapa divisi, di antaranya Maritime Task Force (MTF) yang seluruhnya terdiri atas prajurit TNI Angkatan Laut, kemudian Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sementara untuk Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut. (ntr/nug)