MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Penyidik Satreskrim Polres Malang melakukan pemeriksaan mendalam terhadap David Humaidi Candra Kusumo, 28. Dia ditahan polisi setelah melakukan pembunuhan terhadap Sunarsih, 47, ibu kandungnya, Sabtu (15/4) pagi dengan sebilah pisau belati.
Wanita ini, ditusuk David di dalam rumahnya sendiri, Dusun Krajan RT21 RW05, Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi. Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizky Saputro menerangkan, pelaku nekat membunuh karena sakit hati. “Untuk sementara, dia mengaku sakit hati karena sering dimarahi,” ujarnya.
Kepada Malang Posco Media, dia menegaskan, penyidik masih memeriksa bapak dua anak itu dan saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut. Dari hasil pemeriksaan di IKF RSSA Malang, tim Inafis Satreskrim Polres Malang juga menemukan ada tujuh tusukan di tubuh janda ini. “Di wajah dan tubuh,” ujar salah satu petugas.
Pembunuhan terhadap Sunarsih sendiri, menggegerkan warga sekitar. Beberapa tetangganya melihat Sunarsih keluar dari rumahnya, sambil memegang perut. Beberapa detik kemudian, terjerembab ke tanah. Kaur Dusun Krajan, Irfan mengaku, peristiwa itu terjadi pukul 09.00. ia yang hendak ke pasar, mendengar suara teriakan dari dalam rumah.
“Saya kebetulan lewat depan rumahnya. Dengar teriakan. Saya lalu melihat Sunarsih lari dari dalam rumah dan jatuh persis di jalan,” ungkapnya. Melihat itu, Irfan pun berteriak meminta bantuan tetangga untuk membawa korban ke RS Mitra Delima, Bululawang dan melapor ke Mapolsek Gondanglegi. “Tapi di jalan, sudah meninggal dunia,” katanya.
Irfan juga sempat mengamankan pisau yang digunakan David untuk menusuk. Isa, kakak kandung Sunarsih yang ditemui di IKF RSSA Malang menerangkan, menduga peristiwa itu terjadi karena seminggu sebelumnya, Sunarsih menanyakan uang Rp 50 juta untuk membeli tanah kepada David.
“Sunarsih baru pulang dari Hongkong sekitar 10 hari yang lalu. Bahkan Jumat sore masih mengajak saya buka bersama di rumah. Nah, sekitar seminggu sebelumnya, dia menanyakan uang itu ke David. Mungkin itu yang menyebabkan David akhirnya nekat melakukan pembunuhan terhadap Sunarsih,” tutupnya. (den/mar)
Sunarsih Berniat Rayakan Lebaran
NIAT hendak merayakan Lebaran di kampung halamannya, malah ajal melayang. Itulah yang dialami Sunarsih, korban pembunuhan anak kandungnya sendiri. Dijelaskan Sri Wahyuni, salah satu tetangga, Sunarsih sudah bekerja sebagai ART di Hongkong, sejak David Humaidi Candra Kusumo, anaknya berusia satu bulan.
Wanita ini bekerja di luar negeri, setelah dia bercerai dengan suaminya. Semenjak itu, David, sapaan pria yang kini menjadi tersangka pembunuhan, tinggal bersama neneknya. “Setahun yang lalu, neneknya meninggal dunia,” ujarnya. Kerinduan atas keluarganya inilah, sekaligus untuk merayakan Lebaran, Sunarsih pun pulang ke Gondanglegi.
Ia ingin merayakan Lebaran bersama David, menantunya dan dua cucunya. Harapannya pun kandas. Beberapa jam sebelum penusukan terjadi, Sri Wahyuni yang rumahnya berdekatan, mendengar suara keras dari dalam rumah Sunarsih, “Seperti cekcok,” tegas dia. Dia mengira hanya bertengkar biasa, sehingga tidak berani ikut campur.
Tapi, beberapa saat kemudian, Wanita ini mendengar jeritan cukup keras dari dalam rumah Sunarsih. Dia berusaha melihat dari jendelanya. Matanya terbelalak, setelah melihat Sunarsih lari ke halaman depan rumah, dengan kondisi tubuh penuh darah. Terkait motif, Sri Wahyuni sempat mendengar, Sunarsih sempat mengirimkan sejumlah uang.
“Kalau penyebabnya karena apa, saya tidak tahu pasti. David sendiri dikenal sebagai sosok yang baik hati dan tidak pernah membuat ulah di sini,” ungkapnya. Sebab itu, dia kembali kaget saat melihat David ditangkap dan digelandang anggota Polsek Gondanglegi untuk dibawa ke Mapolres Malang. (den/mar)