Wednesday, March 12, 2025

Gencarkan Program Shining Brantas

Pulihkan Lingkungan Secara Berkelanjutan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Shining Brantas menjadi program Pemkot Batu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu untuk melakukan restorasi (pemulihan.red) lingkungan. Dalam implementasinya, ada banyak kegiatan yang terus digencarkan  lewat program Shining Brantas.

-Advertisement- Satu Harga Tiga Media

“Untuk menjaga dan memulihkan kembali lingkungan hidup di Kota Batu kami memiliki program Shining Brantas. Untuk bisa melakukan restorasi ekosistem di Kota Batu, DLH telah memfokuskan pada lima hal,” ujar Wali Kota Batu, Dra. Dewanti Rumpoko.

Diungkapkan,  lima hal tersebut meliputi Restorasi Kelembagaan atau aturan yang dibuat, Restorasi Ekologi melalui penanaman pohon, Restorasi Hidrologi dengan menjaga kualitas dan kuantitas air, Restorasi Morfologi dengan menjaga garis sungai dan Restorasi Sosial Ekonomi melalui edukasi dan sosialisasi.

“Contoh yang telah dilakukan adalah dengan Restorasi Hidrologi atau dengan menjaga kualitas dan kuantitas air. Yaitu dengan membuat sungai tematik di desa/kelurahan sesuai potensi dan keunggulan wilayahnya,” bebernya.

Beberapa Desa yamg memiliki sungai tematik adalah Desa Giripurno dan Desa Pendem yang telah dilepas ikan untuk memulihkan ekosistem sungai di desa tersebut sebagai sungai tematik. Serta Desa Sidomulyo dan Sumber Gemulo, Desa Punten.

lingkungan
LEPASKAN BIBIT IKAN: Wali Kota Batu, Dra. Dewanti Rumpoko M.Si tengah melepaskan bibit ikan wader (ikan lokal.red) di sungai Tematik Giripurno sebagai bentuk Restorasi Hidrologi menjaga lingkungan.(MPM/KERISDIANTO)

Melalui Restorasi Hidrologi yang dimulai dengan bersih-bersih sungai. Bahkan kegiatan bersih sungai juga telah dilakukan secara berkelanjutan oleh Sabers Pungli setiap hari Minggu dan juga Gekrafs Kota Batu lewat Rabuisasi atau tanam pohon setiap hari Rabu.

“Kami harap melalu program di DLH dan juga dukungan komunitas, masyarakat dan lembaga lainnya diharapkan kedepan mampu membuat sungai di Kota Batu, khususnya Sungai Brantas kualitas dan kuantitas air yang bersih dari sampah. Sehingga aliran sungai tetap terjaga,” imbuhnya.

Wujud kepedulian Pemkot Batu kepada lingkungan juga dilakukan lewat program satu nama satu pohon. Dimana masyarakat, ASN hingga lembaga swasta berpartisipasi menanam ribuan pohon di sepanjang jalan protokol hingga daerah rawan longsor setiap tahunnya.

“Di bulan November kami juga akan launching Zero Waste Education Park TPA Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Ini merupakan bentuk komitmen Pemkot Batu untuk bebas dari sampah. Dimana TPA Desa Tlekung tidak hanya menjadi tempat pembuangan, tapi sebagai tempat pengelolaan dan edukasi tentang sampah,” ungkapnya.

Dengan tempat edukasi TPA Desa Tlekung bisa bermanfaat bagi masyarakat. Lebih dari itu bisa menjadi tempat belajar bagi pelajar dan masyarakat untuk mengelola sampah yang baik dan benar,” bebernya. 

Sementara itu, Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan menambahkan bahwa untuk mengatasi masalah sampah di Kota Batu  Ia telah mendatangkan mesin pengolah sampah jenis pirolisis. Mesin telah beroperasi dan mampu mengurangi sampah hingga 50 ton hingga 80 ton per hari.

Aries mengungkapkan bahwa sampah yang masuk TPA Tlekung  per harinya antara 120 ton hingga 160 ton. Dengan banyaknya sampah yang masuk, pihaknya terus berupaya melakukan pengolahan sampah mulai dari pemilahan, pencacahan dan pemrosesan, DLH berupaya untuk bisa Zero Waste.

Selain itu DLH juga melakukan budidaya magot atau ulat yang memakan sampah organik di TPA. Lewat inovasi magot diungkap Aries, kedepan bisa menambahkan pemasukan (PAD) dengan menjual magot sebagai pakan ternak. (eri/nug)

Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img