.
Monday, December 16, 2024

Puluhan Karakter Kumpul di Cosplay Walk Competition

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Sepanjang Jalan Kertanegara Minggu (11/6)  sore kemarin begitu berwarna. Puluhan tokoh dan karakter dunia fiksi maupun nyata berkumpul di jantung Kota Malang itu. Ini merupakan Cosplay (costum player) Walk Competition. Lomba Cosplay rangkaian dari kegiatan  ‘Iki Malang Ker!’ yang digelar selama dua hari sejak Sabtu (10/6) lalu.  Acara yang digelar oleh  Komunitas UKM IKM Nusantara DPD Kota Malang ini berlangsung sukses dan meriah.

Karakter yang ikut di  Cosplay Walk Competition sangat beragam. Ada karakter As, pemeran utama serial anime Pokemon. Lalu Boa Hancock dalam anime One Piece. Tidak sedikit juga yang menggunakan cosplay karakter monster dari beragam serial film dan anime.

Bahkan ada juga karakter Ruby dalam games Mobile Legend yang dibawakan oleh seorang anak berusia 5 tahun.

Tak hanya karakter dalam anime, kartun atau serial film saja. Juga ada karakter dari games hingga tokoh dunia nyata seperti Bung Karno bahkan tentara atau prajurit perang dunia kedua.

“Saya mempersiapkan ini selama tiga hari. Sengaja pilih karakter Boa Hancock karena saya suka karakternya yang cantik dan lucu. Di ceritanya kan Boa Hancock itu suka sama karakter Luffy yang juga aku sukai,” ujar Asa, seorang wanita mengenakan cosplay Boa Hancock dari serial anime One Piece.

Penampilannya mengenakan cosplay ini merupakan kali ketiga. Meski sudah berupaya mempersiapkan yang terbaik, namun Asa mengaku keikutsertaannya kali ini lebih untuk mengekspresikan hobi dan kesukaannya.

“Tidak target juara atau lain-lain, yang penting senang sudah ikut. Memang suka menjiwai karakter ini,” tambahnya.

Dalam Cosplay Walk Competiton ini  hanya memperlombakan satu kategori saja. Yakni berjalan seperti fashion dan mengekspresikan aksinya sesuai dengan karakter yang dibawakan. Setidaknya ada tiga jenis penilaian yang ditetapkan dalam Cosplay Walk Competition.

“Pertama performance, lalu pembawaan karakter dan juga kostumnya. Yang lebih saya nilai itu pembawaan karakter. Jadi misal kalau properti lepas, bagaimana caranya pembawaan karakter bisa mengatasinya,” ungkap salah satu juri Cosplay Walk Competition Novita Kristanti.

Menurut Novita atau yang lebih akrab disapa Taka ini, penampilan cosplay kali ini memang dibebaskan membawakan karakter apapun. Tidak terpaku hanya karakter dari Jepang, Korea, Amerika bahkan Indonesia. Namun juga tetap ada beberapa batasan yang harus diperhatikan.

“Tidak semua karakter bisa di’cosplay’. Misal tokoh organisasi terlarang Adolf Hitler, itu nanti dikhawatirkan membawa pesan negatif. Lalu tokoh keagamaan, seperti nabi-nabi, sepatutnya tidak dibawakan untuk menghormati agama tersebut. Cosplay hewan boleh asal tidak beraksi yang menggangu norma dan etika publik, seperti kencing sembarangan dan sebagainya,” beber Taka.

Meski banyak yang indepenpen, tapi rata-rata peserta cosplay yang ikut pada acara kemarin merupakan anggota komunitas cosplay. Tercatat sedikitnya diikuti 80 peserta cosplay.

“Ini lebih dari target kami, karena kami menarget 60 peserta. Pendaftaran melalui online dan on the spot,” ungkap Wega Pratirtyana, Panitia sekaligus Perwakilan Komunitas ‘Cosuki’ (Cosplay Daisuki) Malang.

Menurut Wega, peminat cosplay di Kota Malang sangat banyak dan begitu beragam. Bahkan komunitas cosplay di Kota Malang sendiri sedikitnya ada empat komunitas dengan anggotanya untuk satu komunitas saja bisa mencapai ratusan orang. Tidak hanya anak muda, tapi pecinta cosplay rentangnya begitu luas. Ada orang orang dewasa, juga anak-anak.

“Even yang mewadahi cosplay ini pun juga sudah mulai banyak. Selain acara (kemarin) ini, ada nanti 25 Juni di Ramayana, Juli juga ada nanti. Sejak tahun 2020an mulai ada karena animo masyarakat banyak banget,” sebut Wega.

Selain puluhan cosplayer, ‘Iki Malang Ker!’ menghadirkan banyak pelestari   budaya dan pelaku UKM Kota Malang. Mereka menyajikan kebudayaan dan kekayaan warisan leluhur yang ada dari Malang untuk menghibur para pengunjung.

Misalnya di hari pertama, ada flashmob Tari Topeng, lalu penampilan musik angklung, WW musik, barongsai hingga ludruk.

Sedangkan hari kedua, ada senam kebaya, tari-tarian tradisional, musik etnik hingga cosplay.

“Karena hari pertama viral, maka di hari kedua ini makin banyak pengunjung yang penasaran ‘Iki Malang Ker!’. Mereka yang datang betul-betul ingin menikmati musik, hiburan dan penampilan kebudayaan disini. Mereka terlihat betah berlama-lama di sini,” jelas Ketua Komunitas UKM IKM Nusantara DPD Kota Malang Ciciel Sri Rejeki.

Oleh sebab itu, menurut Ciciel, kegiatan yang merupakan kali pertama ini pun dinilai sukses.  ‘Iki Malang Ker!’ sedikitnya menghadirkan 50 UKM yang menjual berbagai macam jenis. Selain makanan dan minuman, juga ada yang menjual souvenir hingga pameran properti.

Diakui Ciciel, event in  sejatinya memang dilatarbelakangi untuk meningkatkan dan memberdayakan UKM yang ada di Kota Malang. Termasuk di antaranya  dari kalangan PKL. Terlebih pasca pandemi Covid-19 selama dua tahun lalu.

“Kita sama-sama tahu, di bulan-bulan ini biasanya itu sepi. Teman-teman UKM ini banyak yang ingin bagaimana supaya tidak ‘stuck’ (terjebak) seperti itu. Kita harus berkolaborasi dengan talent yang jago. Maka bersyukur ini bisa sukses. Kita inginnya ini nanti bisa rutin. Mudah-mudahan sponsor lain bisa bergabung supaya kedepan bisa lebih bagus lagi,” pungkas Ciciel. (ian/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img