Dampak Banjir Sitiarjo Sumawe
Foto: PMI Kabupaten Malang for MPM
MALANG POSCO MEDIA- Puluhan sumur warga Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) terendam lumpur. Itu akibat banjir yang merendam 530 rumah warga, Sabtu (15/10) lalu.
Bupati Malang HM Sanusi langsung berkoordinasi penanganan pascabencana tersebut. Bersama Wakil Bupati Malang Drs H Didik Gatot Subroto mengunjungi lokasi banjir, Minggu (16/10) kemarin. Selain meminta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nur Fuad Fauzi melakukan penanganan cepat, Bupati Sanusi juga memberi bantuan sembako kepada warga terdampak.
Sebelumnya terjadi banjir di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Sabtu (15/10) lalu. 530 rumah warga terendam. Tersebar di
Dusun Rowotrate 177 rumah, Dusun Krajan Tengah 88 rumah, Dusun Krajan Kulon 109 rumah dan Dusun Krajan Wetan 156 rumah.
Meskipun air telah surut, namun kondisi di Desa Sitiarjo masih memprihatinkan. Rumah-rumah yang terendam air, jalanan serta bangunan fasilitas umum lainnya masih kotor akibat endapan lumpur.
Bupati Sanusi meminta agar instansi teknis menyediakan fasilitas air bersih. Sehingga warga tak kebingungan soal air bersih.
“Kami minta Perumda Tirta Kanjuruhan membantu mendistribusikan. Sehingga warga tidak kesulitan air,’’ katanya.
Air bersih dikatakan Sanusi merupakan salah satu yang terpenting ditangani. Sebab sumur di rumah-rumah warga banyak yang kondisinya kotor karena terendam lumpur.
“Dinas Kesehatan juga harus cek kondisi kesehatan warga yang terdampak. Jika ada yang sakit langsung ditangani,’’ pesan Sanusi sembari mengingatkan pentingnya gerakan cepat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menguraikan, banjir yang menerjang Desa Sitiarjo bukan banjir bandang. Namun banjir akibat air sungai di desa tersebut meluap akibat hujan yang mengguyur sangat deras.
Sadono belum memastikan jumlah kerugian yang dialami warga.
Pihaknya masih meminta pemerintah desa melakukan pendataan.
BPBD bersama warga dan relawan juga menguras sumur warga. Karena setelah banjir, air sumur warga langsung keruh akibat bercampur lumpur.
“Ada beberapa titik merupakan daerah dengan resapan air tinggi. Sehingga meskipun sumur telah dikuras, namun masih kotor. Lantaran itu kami berkoordinasi dengan PMI Kabupaten Malang dan Perumda Tirta Kanjuruhan untuk sementara memberikan distrtibusi air ke rumah-rumah warga,’’’ ungkapnya.
Sadono menambahkan tim dari Tagana Kabupaten Malang juga menurunkan truk penjernih air. Harapannya kebutuhan air bersih warga dapat terpenuhi.
“Kemarin PMI Kabupaten Malang juga langsung mendirikan dapur umum. Selain untuk warga terdampak, dapur umum ini memenuhi logistik para relawan,’’ ungkapnya.
Soal penanganan dini dan kesiapsiagaan warga, menurut Sadono, warga Desa Sitiarjo cukup bagus dalam tanggap darurat. Itu karena banjir di wilayah tersebut kerap terjadi, bahkan setiap tahun.
“Warga punya mesin penyedot air sendiri-sendiri. Prinsipnya saat ini penanganan lanjutan adalah bersih-bersih,’’ tandasnya.
Staf Seksi Penanganan Bencana PMI Kabupaten Malang Mohammad Yunus mengatakan, sejak kejadian sampai kemarin pihaknya dan para relawan terus melakukan pembersihan. Lumpur yang masih menempel di area permukiman terus di bersihkan.
Sekarang tersisa lingkungan seperti fasum dan sekolah yang masih diberishkan. “Kami berharap malam ini (tadi malam) semuanya selesai. Sehingga Senin bisa operasional kembali,’’ pungkasnya. (ira/van)