.
Friday, December 13, 2024

Puncak HKN ke-59 Kabupaten Malang; Penyerahan MURI hingga Launching Aplikasi Kesehatan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Puncak Acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 Kabupaten Malang digelar di DOM Universitas Muhammadiyah Malang pada Sabtu (18/11). Dihadiri oleh lebih dari ribuan peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari insan kesehatan, lembaga pendidikan hingga lembaga terkait lainnya.

Kegiatan dilangsungkan dengan penyerahan Rekor MURI yang didapatkan oleh Kabupaten Malang dalam Skrining Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (FR-PTM) dengan peserta dan lokasi terbanyak serta Launching Aplikasi Tindik Anting dan Si Akal Sehat. Pada kesempatan tersebut, Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi M.M., yang didampingi oleh Wakil Bupati Malang Drs. H. Didik Gatot Subroto, S.H., M.H. menuturkan bahwa dalam peringatan HKN ini diharapkan mampu memotivasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran hidup sehat sehingga mampu terwujud masyarakat Kabupaten Malang yang sehat.

“Kesehatan harus disadari oleh masyarakat untuk ditransformasikan secara mandiri. Oleh karenanya di HKN kali ini kita memulai kesadaran kesehatan dilakukan dari diri kita sendiri. Kita melakukan pencegahan penyakit tidak menular mulai dari diri sendiri,” tutur Sanusi.

Ia juga turut mengapresiasi atas peran dari seluruh pihak sehingga dapat mensukseskan acara tersebut. Termasuk juga atas kesuksesan pemecahan Rekor MURI dalam Skrining Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (FR-PTM) yang telah digelar pada Kamis (16/11) lalu.

“Saya sangat mengapresiasi dalam pemecahan Rekor MURI yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Kami telah melakukan Skrining Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (FR-PTM) untuk mengkampanyekan masyarakat hidup sehat, didukung oleh berbagai instansi dan juga masyarakat umum. Dari awalnya kita menargetkan 25.059 peserta hingga tercapai 62.488 peserta pemeriksaan kesehatan yang tersebar di 432 lokasi berbeda di seluruh Kabupaten Malang. Ini menjadi langkah awal dalam mengedukasi masyarakat terkait dengan kesadaran menjaga kesehatan secara mandiri,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut ia juga mengatakan bahwasanya insentif dari Tenaga Kesehatan di tahun 2024 mendatang akan ditambahi. Pada peringatan HKN 2023 ini, transformasi primer dari mengobati menuju mencegah harus terus dilakukan.

“Upaya-upaya ini harus terus kita lakukan sehingga kedepannya transformasi kesehatan dari askes kesehatan menjadi lebih mudah, serta SDM kesehatan yang tanggap dan akurat dapat terwujud, ” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, drg Wijanto Wijoyo mengungkapkan penyakit tidak menular cenderung naik setiap tahunnya. Masalah ini semakin kompleks dengan tingginya angka kematian. Setidaknya di Kabupaten Malang berdasarkan Skrining terhadap Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular di usia produktif mencapai 30 persen atau 500 orang.

“Tujuan kegiatan ini adalah memberikan apresiasi kepada seluruh unsur masyarakat yang terlibat dan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Malang. Sejalan dengan tujuan dari HKN antara lain mendorong program kemitraan antara kementerian kesehatan dengan dinas kesehatan, lintas kementrian termasuk mitra swasta atau organisasi profesi dan masyarakat dalam mendorong transformasi kesehatan,” ungkapnya. (adm/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img