.
Saturday, December 14, 2024

Pupus Jadi Anggota TNI, Fokus Daftar PNS

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – JADI PNS (istilah sebelum ASN), sebenarnya bukan keinginan Nurman Ramdansyah. Cita-citanya sebenarnya adalah menjadi anggota TNI. “Lulus kuliah tahun 1991, saya daftar militer sukarela (Milsuk). Saya sudah diterima. Tapi surat untuk menghadap panitia seleksi terlambat datang,” tuturnya. 

Perjuangannya pun pupus saat itu. Kelulusannya dibatalkan. Nurman tidak patah semangat. Tahun 1992, dia kembali daftar. Keberuntungannya hilang. Dia tidak lolos. “Tak lama setelah tidak lulus Milsuk, ada saudara memberitahu rekrutmen PNS. Saya pun ikut daftar. Semua rangkaian seleksi saya ikuti,” terang ayah dua anak ini.

Hasilnya, alumnus Fakultas Hukum Universitas Merdeka Malang ini lolos. Dia ditempatkan sebagai staf Badan Kepegawaian Daerah (BKD) – saat ini BKPSDM. Tugasnya membuat amplop berikut dengan membuat cetakan amplopnya. “Bagian stensil. Amplop saya buat, kopnya kami cetak. Setiap hati bergelut dengan tinta dan tangan,” ujarnya.

Setiap pulang kerja, tangannya selalu hitam karena tintanya yang lengket. Di tempat ini, Nurman bertugas selama 1,5 tahun. Selanjutnya dia dipindah ke staf inspektorat. Karirnya melejit setelah dia berpindah tugas di bagian hukum. “Sekitar 13 tahun. Saya mulai staf, kemudian naik menjadi Kasubag dan selanjutnya menjadi Kabag,” tambahnya.

Untuk mendukung karirnya, suami Rr Feni Aryanti itu menyelesaikan sekolah S2 Hukum. Karirnya pun makin meningkat dan sering berpindah tugas menjadi Plt. Camat Tajinan, Camat Kepanjen, Asisten 1,2 dan 3 dan tahun 2017, menjadi Kepala BKD. Nurman mengaku sangat bersyukur karena menjalankan setiap tugas dengan baik.

Bahkan, disela tugas-tugasnya, ayah Aisyah Nadya Putri dan Muh Hafiz Athallah Putra itu mengotak-atik hobi otomotifnya, terutama mobil classic dan musik. “Waktu SMP dan SMA, saya bergabung dalam band musik. Namanya The Sequencer. Bersaing dengan band-band sekolah lain. Sampai saat ini, saya masih main musik di rumah,” ungkapnya.

Meskipun saat ini, dia juga mulai menyadari hanya memiliki sedikit waktu dengan keluarga. “Alhamdulillah, istri dan anak saya semua support. Anak saya pertama sudah bekerja di Jakarta. Satu lagi masih kelas SMA. Tetap saya upayakan untuk mengantar ke sekolah. Di dalam mobil, saya selalu menciptakan komunikasi yang baik agar hubungan dengan anak tetap dekat,” tutupnya. (ira/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img