MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bupati Malang HM Sanusi mendatangi lokasi Jembatan Kali Glidik II atau Kalibesuk Kecamatan Ampelgading yang putus total karena diterjang lahar dingin, Sabtu (8/7). Ia datang bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur Kementerian PUPR karena jalan tersebut masuk dalam kewenangan nasional.
Sanusi menyampaikan, ada dua opsi solusi terkait perbaikan dan pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Sidomulyo, Pronojiwo Kabupaten Lumajang dengan Desa Besuk Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang tersebut.
“Opsi pertama ini mau dipasang jembatan kerangka baja, masih dicari solusi yang paling bagus. Yang kedua jembatan Bailey. Kalau kerangka baja kuat, permanen tapi butuh waktu kurang lebih 4 bulan. Kalau Bailey cuma sementara,” ujar Sanusi kepada Malang Posco Media.
Akibat putusnya jembatan tersebut, praktis akses warga setempat sangat terganggu. Sebab jalan alternatif sangat jauh dan jembatan Kali Glidik II ini merupakan satu satunya penghubung di desa tersebut. Dengan kata lain, dampak utamanya adalah perekonomian warga juga terganggu.
“Warga ini kan sederhana, ingin cepat berfungsi lagi yang diharapkan warga. Karena ekonomi dan pergerakan arus barang dan transportasi bisa segera pulih,” jelasnya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Rakhman Taufik menyampaikan kedua opsi tersebut akan segera diputuskan pada Sabtu (8/7) malam. Pihaknya sudah menurunkan timnya sejak malam kemarin, terutama untuk membersihkan akses jalan yang tertutup material lahar dingin. Tidak hanya itu, tim survey juga sudah berada di lokasi.
“Saat ini telah ditugaskan tim survey untuk melakukan investigasi pilar dan sungai serta menyusun gambar kerja,” kata Rakhman.
Apabila dilakukan instalasi jembatan Bailey diperkirakan bisa beroperasional pada sekitar akhir Agustus 2023. Sementara untuk jembatan kerangka baja butuh waktu agak lama.
Diketahui Jembatan Kali Glidik II dibangun pada tahun 1970 dan saat ini berumur 53 tahun. Jembatan ini memiliki total panjang 37 meter dengan lebar 6,80 meter. Bangunan atas jembatan ini berupa Gelagar Baja Permanen dan terdiri dari 3 bentang.
Selain Jembatan Kali Glidik II yang putus, hujan deras di sekitar jalur nasional Malang– Lumajang juga menyebabkan terjadinya longsoran tebing jalan nasional di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Lumajang. Lokasi, tepatnya di Km Turen 58+700 atau tidak jauh dari Jembatan Besuk Kobo’an.
Longsoran terjadi akibat curah hujan deras yang terjadi selama beberapa hari, sehingga mengakibatkan kondisi tanah menjadi gembur. Material longsor berupa tanah dan batuan menutup permukaan jalan sepanjang 25 meter, sehingga arus lalu lintas tertutup. Saat ini sudah teridentifikasi 4 titik longsor dan segera mendapatkan penanganan. (ian/jon)