MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Generation Global adalah platform digital learning internasional yang diinisiasi dan didukung penuh Tony Blair Institute for Global Change yang bermarkas di London. Salah satu program utama dari platform tersebut adalah memberikan pendidikan ‘global citizenship’ yang dirancang khusus untuk anak muda di seluruh dunia dengan usia 13 – 17 tahun.
Melalui Ultimate Dialogue Adventure tersebut peserta didik tidak hanya belajar bahasa Inggris tapi bisa belajar tentang keterampilan abad 21. Hal itu diungkapkan Guru MAN 2 Kota Malang, Ahmad Thohir Yoga, M.Pd, M.Ed. “Program tersebut mengajarkan siswa global communication, active listening, critical thinking, questioning, and reflecting. Sebuah keterampilan yang diperlukan di abad 21,” katanya.
Dikatakan Wakil Kepala MAN 2 Kota Malang Bidang Kehumasan ini, implementasi Platform UDA- Generation Global terbukti mampu meningkatkan keterampilan siswa MAN 2 Kota Malang dalam dialog berbahasa Inggris. Lebih dari itu, inovasi ini juga mampu meningkatkan pemahaman lintas budaya siswa. Sehingga, pendekatan ini juga ikut menyiapkan mereka untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia yang aktif, toleran, dan berprestasi.
MAN 2 Kota Malang telah menerapkan platform Generation Global sejak sekitar 10 tahun yang lalu dan menjadi salah satu sekolah di Indonesia yang sangat aktif. “Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah video conference dengan teman-teman sebaya dari sekolah-sekolah di seluruh dunia,” sebut Mr Yoga, panggilan akrabnya.
Inovasi Pendidikan Global Citizenship di MAN 2 Kota Malang ini mengantarkan Ahmad Thohir Yoga meraih Juara I Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Berprestasi 2022. Gagasannya itu dibentuk dalam sebuah best practise berupa pendidikan ‘global citizenship’. Inovasi ini dikemas dalam karya tulis ilmiah bertajuk “Integrating Ultimate Dialogue Adventure – Generation Global in The English Instruction for Grade X Students at MAN 2 Kota Malang.
Penghargaan tersebut diberikan Kementerian Agama pada malam puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 di Jakarta beberapa waktu lalu. Hadir dalam kesempatan ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi, Sekjen Kemenag Nizar bersama para pejabat eselon I dan II pusat, serta ratusan guru madrasah dari berbagai daerah di Indonesia.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas capaian juara 1 pada Grand Final Anugerah GTK Berprestasi Kemenag RI tahun ini. Sesungguhnya mengikuti ajang kompetisi ini sebagai bagian dari syiar MAN 2 Kota Malang bahwa tidak hanya peserta didik yang bertabur prestasi, tapi gurunya juga bisa berprestasi,” ungkap pria kelahiran Bojonegoro tahun 1972 ini.
Anugerah GTK Madrasah Berprestasi tahun 2022 diikuti oleh ribuan pendidik pilihan dari berbagai madrasah di Indonesia. Untuk sampai babak grand final, panitia melakukan seleksi administrasi berdasarkan dokumen pendaftaran.
Setelah itu, dilakukan penilaian terhadap portofolio dan karya tulis ilmiah. Dari proses itu, terpilih tiga nominator yang masuk final. “Di babak final, kami diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan Karya Tulis Ilmiah terkait program unggulan yang dikembangkan di madrasah. Untuk pendalaman, kami juga diwawancarai oleh dewan juri independen dari Perguruan Tinggi dan lainnya,” tutur alumni Master Program (S2) jurusan Curriculum & Instruction, pada College of Education, Ohio University, USA tahun 2007 ini. (imm/udi)