MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Karya inovasi peneliti Universitas Brawijaya (UB) menjadi juara terbaik I. Penelitian tersebut berjudul: Deteksi Dini Penyakit Tiroid Autoimun Berbasis Thyroid Peroxidase (TPO) dan Thyroid Stimulating Hormone Receptor (TSHR) untuk Peningkatan Layanan Kesehatan di Indonesia.
Karya inovasi itu mendapat gelar Diamond Award untuk kategori inovasi alat kesehatan (ALKES). Penghargaan diberikan oleh Dewan Juri Indonesian Healthcare Innovation Award (IHIA) pekan lalu.
IHI Award merupakan penghargaan bergengsi bidang kesehatan yang diprakarsai oleh IndoHC Forum bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI, BKKBN, BRIN, 16 organisasi bidang kesehatan, dan didukung perusahaan produk kesehatan.
Awarding ini dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional Ke-58. Acara bergengsi ini dibuka oleh Dirjen Pelayanan Kesehatan Drg. Arianti Anaya, MKM mewakili Menteri Kesehatan RI, ditandai dengan pemukulan gong virtual.
Penyerahan penghargaan diberikan kepada Prof. Dr. Aulanni’am, drh.,DES selaku ketua tim peneliti di The Ballroom Djakarta Theatre. Acara penganugerahan dihadiri oleh 200 undangan dari berbagai instansi seperti dari kementerian kesehatan, pemda, perusahaan farmasi, dan akademisi. “Sangat bahagia sekali bisa mewakili UB, peneliti khususnya, dan kelompok peneliti yang sudah dua kali menang. Alhamdulilah ini kerja tim yang luar biasa,” kata Aul, sapaan akrabnya.
Aulanni’am menjelaskan bahwa saat ini penderita penyakit tiroid autoimun (PTA) atau autoimmune thyroid disease (AITD) mencapai 2-5 persen dari populasi penduduk dunia. Dan ini akan menjadi alat skrining kongenital tiroid (stunting) sebagai target pemerintah menurunkan angka stunting sampai 10,4 persen pada tahun 2024.
Wanita hamil rentan dengan penyakit tiroid autoimun. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan keguguran, stunting, bahkan IQ anak menjadi rendah. Ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon tiroid selama kehamilan. “Risiko pada bayi lahir, bisa menyebabkan prematur dan berat badan rendah saat lahir,” kata dia.
Karya ini merupakan program penelitian RISPRO LPDP yang berjalan sejak September 2020 dengan pendanaan dari LPDP- Kemenkeu RI. Kit deteksi dini penyakit autoimmune thyroid disease (AITD) dengan Marker TPO-TSHR ini dipakai sebagai alat untuk pencegahan penyakit akibat gangguan thyroid autoimun. “Penelitian ini terwujud berkat kolaborasi UB dengan PT Bio Farma sebagai salah satu produsen farmasi terbesar di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu Rektor UB Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menjelaskan bahwa produk penelitian yang diketuai Prof. Aulanni’am ini didanai oleh RISPRO yaitu skema penelitian yang diselenggarakan oleh LPDP. “Sekarang kita masuk ke tahap uji klinis. Nanti kalau hasilnya bagus, harapan kita kedepan uji klinisnya bisa lebih banyak. Sehingga harapannya tahun depan bisa dilepas ke pasar dan bisa dipakai masyarakat,” ucap Widodo. (imm/udi)