spot_img
Wednesday, July 2, 2025
spot_img

Perempuan Pejuang Lingkungan

Raih Penghargaan OASE KIM

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Sebanyak 38 perempuan Jawa Timur mendapatkan penghargaan sebagai ‘Perempuan Inspiratif’ dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) besutan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan istri Wapres Wuri Estu Handayani.

Sosok wanita asal Kota Batu, Siti Yulaikah yang merupakan penggiat lingkungan menjadi salah satunya. Dia meraih penghargaan sebagai perempuan berjasa dan berprestasi tingkat provinsi Jawa Timur. “Betul, kemarin diberikan penghargaan, sebuah apresiasi yang tinggi bagi saya dan menjadi motivasi,” kata Siti Yulaikah, Minggu (21/5).

Penghargaan itu diberikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa, bersama 37 kabupaten kota lainnya di Jawa Timur bertempat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (19/5). Perempuan-perempuan yang menginspirasi dan berjasa dalam berbagai kegiatan sosial dikumpulkan untuk mendapatkan apresiasi tinggi.

Siti Yulaikah menceritakan dirinya adalah salah satu aktivis Forum Kota Batu Sehat (FKBS). Wanita asal Desa Sidomulyo, Kecamatan/Kota Batu itu tak menyangka apa yang dicapainya selama ini mendapat penganugerahan yang luar biasa. Perempuan yang akrab disapa Yuli itu menceritakan bagaimana dirinya bergerak dari komunitas perempuan di lingkungannya.

“Saya perempuan biasa yang kebetulan aktif di berbagai organisasi perempuan dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Kalau di bidang lingkungan mulanya mengajak ibu-ibu dan masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan. Di tahun 2010 mulai memilah sampah sendiri,” cerita Yuli kepada Malang Posco Media, kemarin.

Hasil dari pilah sampah yang dilakoninya sedikit demi sedikit memancing kemauan warga perempuan lain ikut berpartisipasi. Terlebih sedikit tambahan menghasilkan uang dari penjualan. Dia menyebut, bank sampah pertama kali dibentuknya bersama sekitar delapan orang ibu-ibu di lingkungannya pada 2016 lalu. Anggotanya terus bertambah hingga 90 orang.

Ia juga mengembangkan ke yang lain, tidak sebatas bank sampah, melainkan juga membentuk SaberS Pungli yang merupakan penggiat pengurangan sampah di kali atau sungai, juga relawan eco Enzim. Tidak berhenti di situ, Yuli juga mengolah limbah kain dan limbah minyak goreng/ jelantah menjadi kerajinan bermanfaat dan bernilai jual.

“Saya lakukan di sela kegiatan utama bekerja di P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak) Kota Batu dan sebagai Wakil Ketua Forum Kota Batu Sehat Koordinator KBC (Karya Bunda Community) Anggota Komunitas Usaha Daur Ulang,” paparnya.

Dengan apa yang dia lakukan selama ini, Yuli berharap terus bisa meminimalisir atau mengurangi sampah yang dibuang ke TPA, terutama di Kota Batu. Yuli mengajak terus tanpa henti ke masyarakat untuk memilah sampah dari rumah. Pun dengan mengolah limbah atau mendaur ulang limbah melalui berbagai cara.

“Tentunya bahan yang bisa kita manfaatkan. Namun itu tidaklah mudah perlu proses panjang dan perlu dukungan dan kolaborasi semua pihak. Pemerintah dari DLH juga tidak bisa sendiri karena persoalan lingkungan adalah masalah semua. Manusia dari lahir sampai mati menghasilkan sampah, jika semua OPD bersama dan bermitra dengan masyarakat, persoalan lingkungan bisa teratasi,” tutupnya. (tyo/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img