.
Friday, December 13, 2024

Raih Quran Emas, Dirikan Komunitas Murajaah Lovers

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Sawabila Irfanah, Mahasiswa Semester Dua Hafal 30 Juz Al-Quran

Berbicara Hafidz Quran Universitas Negeri Malang (UM) punya jagoannya. Dia adalah Sawabila Irfanah. Mahasiswa Fakultas Sastra. Prestasinya sudah mentereng di bidang tahfidz quran. Ada yang tingkat nasional, pun internasional.

MALANG POSCO MEDIA-Di antara prestasi yang berhasil diraih Sawabila, Juara I MHQ 30 Juz Kabupaten Gresik 2022, Juara I Tahfidz di PTQ RRI Nasional di Aceh 2022, Juara 1 MHQ 30 Juz MTQ Nasional ke-29 di Banjarmasin Kalimantan Selatan 2022, Juara II Tafsir Bahasa Arab MTQ Provinsi Jawa Timur 2023 dan  Juara II MHQ 20 Juz MTQ Mahasiswa Nasional di Universitas Brawijaya tahun 2023. Selain itu  menjadi wisudawati Terbaik ASC Tahfidz 30 Juz tahun 2023 dan Juara I Tafsir Bahasa Indonesia Putri MTQ ke-30 tahun 2024.

Putri pasangan M. Saiful Arif dan Nur Hamsyah ini juga pernah mewakili Indonesia di ajang MHQ Internasional Yordania Tahun 2022. Sawabila pun  menerima penghargaan Qur’an Emas dari Kementerian Agama untuk juara I MHQ 30 Juz.

Ditemui Malang Posco Media di Gedung Graha Rektorat UM, anak pertama dari dua bersaudara ini tampak biasa saja. Penampilannya tidak menampakkan seorang hafidzah (sebutan penghafal Al-Qur’an bagi muslimah). Berpakaian biasa dan berdandan seperti perempuan masa kini. Pun gaya bicaranya.

“Gaya saya yang seperti ini memang dianggap kontroversial. Banyak teman yang memandang saya aneh, karena tidak seperti hafizah yang lain,” ucapnya.

Menurut Sawabila, penghafal Al-Qur’an tidak perlu ditunjukkan dan dipamerkan dengan pakaian dan tutur kata. Baginya pakaian yang rapi dan menutup aurat sudah cukup. Tidak perlu berlebihan. “Yang penting kita nyaman dan bisa bergaul dengan yang lain. Tanpa mereka tahu pun bahwa kita ini hafidz dan hafidzah. Al-Qur’an itu di hati kita, biarkan Allah yang menjaganya,” kata dia.

Di usianya yang masih sangat muda, mahasiswa semester dua ini telah mendirikan satu komunitas penghafal Al-quran. Namanya Murajaah Lovers. Baru saja diresmikan. Awal Mei 2024 lalu. Sudah lebih dari 20 orang anggotanya.

“Murajaah Lovers berdiri karena dorongan dari banyak orang. Termasuk teman-teman saya sendiri. Mereka ingin juga bisa menghafal Al-Qur’an. Setelah dipikirkan matang, maka saya pun menyanggupinya,” ungkap Sawabila.

Murajaah Lovers adalah komunitas para penghafal Alquran. Mereka mengaji untuk menjaga dan memelihara ayat-ayat Al-Quran yang sudah dihafal. Supaya tidak lupa.

Komunitas ini juga terbuka untuk umum. Termasuk bagi mereka yang ingin menghafal Alquran dari awal. “Tapi nanti saya batasi. Kalau terlalu banyak nanti saya juga bingung. Karena saya masih kuliah semester dua,” terangnya.

Ketekunan Sawabila menghafal Al-Quran telah mengantarkannya menjadi hafidzah Al-Qur’an. Di usianya yang masih belia, telah hatam atau hafal 30 juz Alquran. Padahal dia bukan berasal dari keluarga pesantren.

Dan juga bukan jebolan pondok pesantren. Dulu saat masih SMP pernah di pondok, tapi tidak lebih dari enam bulan. Sakit, lalu keluar dari pesantren. Keluarganya pun tidak ada yang hafidz atau hafidzah.

Kondisi itu membuatnya tidak mudah menghafal Alquran. Karena dia hanya sendiri. Tidak didukung oleh lingkungan maupun teman yang juga penghafal Alquran.

Meskipun begitu, Sawabila berhasil menyelesaikan hafalannya. Bahkan dia berhasil mencapai prestasi tersebut sebelum lulus SMA. “Saya hanya dianjurkan oleh orang tua yang menginginkan saya jadi penghafal Alquran. Alhamdulillah saya sudah menyelesaikan 30 juz,” tuturnya.

Di balik banyaknya prestasi yang diperoleh, Sawabila rupanya termotivasi oleh program televisi Hafidz Indonesia sebagai role modelnya. Sawabila menjadi bersemangat tatkala melihat kemampuan mereka menghafalkan Al-Qur’an sejak usia dini.

Di samping kesibukannya menjadi mahasiswa UM, Sawabila aktif mengikuti berbagai event perlombaan. Karena prestasinya itu, dia sesekali diundang ke berbagai acara sebagai pemateri.  “Kalau semisal mengalami kegagalan dalam mengalami suatu proses untuk menggapai cita-cita, saya selalu percaya Allah pasti akan memberikan jalan lain yang pasti lebih baik,” ujarnya dengan semangat.

Sawabila berharap agar selalu dapat meningkatkan skill yang dimiliki kedepannya. Mimpinya  menjadi pendakwah Al-Qur’an dan memotivasi banyak orang. “Jangan terlalu menggantungkan diri pada apa yang belum pasti. Mari kita fokus pada pendidikan dan mengembangkan kemampuan diri sendiri,” pesannya.

Berkat keistimewaannya hafal Al-Qur’an, Sawabila menjadi salah satu mahasiswa UM yang berprestasi dan memperoleh beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP)-Kuliah skema 2 angkatan 2023. “Alhamdulillah, saya bersyukur dan senang sekali bisa memperoleh beasiswa KIP-Kuliah ini. Atas izin Allah dan dengan keberkahan Al-Qur’an bisa membawa saya untuk mendapatkan beasiswa. Sehingga mampu meringankan beban orang tua dan saya dapat sangat fokus untuk belajar dalam meraih prestasi,” pungkasnya. (imm/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img