Novaldi Nur Advisor Cyber Security dari Lesanpuro
Keamanan siber (cyber security) agaknya masih awam bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tapi dari Malang ada Novaldi Nur. Ia advisor cyber security atau pakar keamanan siber.
Di era digitalisasi ini, banyak yang belum memahami betapa rentannya perangkat teknologi jadi kejahatan siber. Risiko kejahatan itu menjadi perhatian khusus warga Lesanpuro Kota Malang, Novaldi Nur. Ia merupakan satu dari sedikit advisor cyber security. Dia juga rajin mengkampanyekan keamanan siber. Tak disangka itulah mulanya Novaldi Nur dipercaya sederet perusahaan raksasa dunia sebagai mitra terpercaya.
Ceritanya ia sering masuk ke kampus-kampus, komunitas-komunitas hingga perusahaan dan instansi pemerintah. Misinya memberikan edukasi dan literasi agar dapat secara inklusif bekerjasama menciptakan dunia digital yang aman.
“Contoh kecil saja masih banyak masyarakat yang menggunakan software bajakan maupun ilegal. Padahal jika menggunakan itu, ada potensi masuknya malware yang mengakibatkan informasi atau data kita dicuri bahkan terkena ransomware. Akibatnya rentan kejahatan siber. Sayangnya masih banyak yang belum paham terkait hal ini.” kata Novaldi kepada Malang Posco Media.
Edukasi kepada masyarakat dilakukan seiring dengan pekerjaan yang dilakoninya. Ia juga bergerak di bidang yang sama. Dalam pekerjaannya, Novaldi selalu memberikan pemahaman dan edukasi kepada mitra bisnis dan calon konsumennya. Berbeda dengan lazimnya, keuntungan finansial bukan menjadi target utamanya.
“Istilahnya beli atau tidak, butuh atau tidak, yang penting adalah pemahaman masyarakat agar tidak menjadi korban kejahatan siber. Karena bagaimana pun pasti yang seperti ini ada di sekitar kita,” jelas pria yang dulu lama bekerja sebagai HRD ini.
“Kadang kita melakukan tindakan berbahaya melalui gawai kita secara sadar atau tidak sadar. Kadang kita klik suatu link, atau akses sesuatu yang berbahaya dan akibatnya terjadi kejahatan siber,” sambung Novaldi.
Alumnus Universitas Brawijaya ini mengatakan, misi edukasi dilakukannya lantaran berangkat dari pengalaman pahitnya beberapa tahun kemarin. Ia sempat menjadi salah satu korban kejahatan siber yang mengakibatkan kerugian finansial.
“Nah kagetnya ternyata uang saya hilang. Anehnya dia tahu password-nya, dia tahu cara mengaksesnya. Dari situ saya kemudian sadar bahwa pengetahuan tentang informasi data pribadi dan keamanan siber itu penting,” kenangnya.
Selama bekerja di dunia keamanan siber ini, ia juga mendapati banyak kasus yang mengkhawatirkan. Maka dari itu, Novaldi berkomitmen melayani masyarakat dengan edukasi untuk upaya preventifnya. Menurut Novaldi ‘gerakan’ akan berdampak dan lebih menyeluruh bila dimulai oleh satu orang kemudian didukung oleh lainnya.
“Perlu diketahui bahwa 95 persen serangan siber datangnya dari kesalahan manusia. Berarti manusianya memiliki peran yang penting dalam pengamanan data baik pribadi maupun dalam sektor profesional,” tuturnya.
Kiprah Novaldi sendiri dalam perusahaannya yang juga bergerak di bidang siber, PT Digital Solusi Grup membuahkan apresiasi. Ia berhasil menjadi partner perusahaan dunia seperti Bitdefender hingga Microsoft. Bahkan masuk dalam lima persen partner terbaik dari seluruh partner Microsoft di dunia. Atau satu dari lima persen saja yang dipercaya oleh Microsoft di dunia ini.
Menurut Novaldi, hal ini tidak lepas dari sukses kampanyenya hingga perlahan tapi pasti makin banyak masyarakat yang kini ‘aware’ terhadap keamanan siber. Itu juga berimbas pada makin banyaknya masyarakat yang menggunakan aplikasi atau software original.
“Jadi (capaian) ini terbaik dalam segi pertumbuhan bisnis. Setiap brand itu ada partner program lalu mereka menilai dari kontribusi kita kepada mereka. Alhamdulillah selain Microsoft juga ada dari Bitdefender itu kita termasuk ‘Gold Partner’. Di dunia, itu sangat sedikit yang bisa mendapatkannya,” terang Novaldi.
Capaian itu tentu tidak mudah. Ia bekerjasama untuk memastikan seluruh SDM yang terlibat memiliki kompetensi yang mumpuni. Di samping tingkat kontribusi partnership yang baik.
“Banyak indikatornya. Tapi ada dua hal yang paling disorot itu kompetensi karyawan atau SDM lalu kedua besarnya kontribusi. Kompetensi itu pun ada test dan sertifikatnya, jadi kita tidak sembarang menawarkan produk, tapi yang utama adalah melayani, mengedukasi mitra kami,” bebernya.
Bekerjasama dengan Dean Diyantha Putrandi selaku Chief Executive Officer di perusahaanya dan sebagai Chief Operating Officer, Novaldi mengatakan hal itu justru menjadi modal berharga untuk bisa memberikan hal yang bermanfaat dan berdampak kepada masyarakat. Bukan sebaliknya hanya untuk mengejar keuntungan finansial.
“Itu kenapa kita selalu kerjasama contohnya dengan pelaku industri kesehatan, seperti rumah sakit, klinik dan sebagainya untuk kita ajak mereka memiliki kesadaran yang baik terhadap keamanan siber ini di tempatnya masing-masing,” ungkap Novaldi.
Tidak berhenti sampai di sini, Novaldi mengaku akan terus menjalankan misi edukasi dan literasi ini kepada masyarakat umum. Selanjutnya ia bakal menyasar segmen yang lebih luas lagi.
“Target spesifik kita menyasar seluruh segmentasi yang ada, baik ke startup, pelaku industri kreatif, perbankan dan sebagainya. Jadi nantinya dengan memasuki segmen tersebut kita bisa memberi edukasi dan akses informasi yang terbaru terkait teknologi dan aturan undang-undang yang berlaku,” bebernya.
“Khususnya UU PDP (Perlindungan Data Pribadi) yang baru disahkan pada 17 Oktober 2022 kemarin ini. Sedangkan update informasi itu kan penting,” kata Novaldi yang kini tengah menempuh pendidikan Magister di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ‘Veteran’ Jawa Timur. (ian/van)