MALANG POSCO MEDIA-MALANG- Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU PBNU resmi dibuka, Sabtu (27/8) di Dome Universitas Islam Malang (Unisma). Wakil Ketua Umum PBNU Prof KH Nizar Ali membuka langsung Rakernas LP Ma’arif yang bertema “Membangun Pendidikan Unggul, untuk Peradaban Dunia yang Berkelanjutan” ini.
Tidak itu saja, 3 tokoh NU diberikan penghargaan LP Ma’arif Lifetime Achievement Award 2022. Yakni KH Bisri Mustofa, Prof Dr KH Anwar Musadad dan Prof Dr KH M Tolchah Hasan. Perwakilan keluarga ketiga tokoh ini mewakili menerima penghargaan tersebut.
Ketua LP Ma’arif NU PBNU, Prof Ali Ramdhani menjelaskan pemberian penghargaan ini untuk membangun motivasi dan inspirasi.
“Khususnya atas perjuangan orang-orang tua kita saat berjibaku melakukan ikhtiar-ikhtiar meningkatkan kualitas bangsa melalui pendidikan. Award ini harus dimaknai sebagai ikhtiar berama dan dijadikan pedoman bahwa membangun kultur pendidikan bisa dilakukan dengan nilai juang tinggi,” tegas Ali.
Dalam Rakernas LP Ma’arif NU PBNU tahun 2022 ini, Ali juga menyampaikan bahwa kegiatan ini akan dilakukan sebagai proses evaluasi dan penataan aktivitas pendidikan di lingkup LP Ma’arif di masa-masa mendatang.
Juga sekaligus menjadi ajang silahturahmi pengurus-pengurus LP Ma’arif baik pusat maupun daerah. Sehingga bisa menjadi bentuk koordinasi, integrasi dan sinergitas masing-masing pengurus LP Ma’arif NU diseluruh Indonesia.
“Semoga dalam rakernas ini ada gagasan-gagasan baru yang bisa memperkuat pendidikan guru dan siswa dibawah lindungan LP Ma’arif NU,” jelasnya.
Turut menyampaikan pesannya, Waketum PBNU Prof KH Nizar Ali mengatakan satuan-satuan pendidikan di bawha LP Ma’arif NU PBNU harus mau melakukan inovasi untuk mengikuti perkembangan zaman.
Ia mengatakan bahwa era pendidikan saat ini pun semakin maju dan masuk dalam era disrupsi. Dimana teknologi setiap saat bisa menggantikan tugas tenaga-tenaga pendidik dengan mudah.
“Materi pelajaran yang saat diajarkan oleh guru secara manual, akan bisa digantikan dengan mudah dengan teknologi. Maka dari itu satuan pendidikan NU harus bisa berinovasi, berpikir out of the box. Kreativitas sangat penting,” tegasnya.
Ia pun menyarankan adanya pembentukan sekolah-sekolah unggulan yang fokus pada pendidikan akademis dan juga kejuruan atau vokasi. Hal tersebut jika dikembangkan bisa menjadi kekuatan LP Ma’arif untuk tetap bertahan.
Turut hadir pula, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dan Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi. Maskuri pun menyatakan ungkapan kebanggannya dipercaya menjadi tuan rumah rakernas LP Ma’arif tahun ini.
“Selamat datang di kampus hijau ini. Kami siap menjadi mentor maupun pendamping LP Ma’arif seluruh Indonesia. Siap memberikan kontribusi akademis dan memberi narasumber-narasumber nasional jika dibutuhkan. Semoga LP Ma’arif terus berkembang dan maju,” pungkas Maskuri. (ica/jon)