Wednesday, March 12, 2025

Ramadan, MBG di Kota Malang Dihentikan Sementara

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Malang akhirnya diberhentikan sementara sepanjang bulan Ramadan. Seperti yang ada di SDN Lowokwaru 3 Malang setelah berkoordinasi dengan semua pihak terkait.

Kepala SDN Lowokwaru 3 Malang Anis Yuniati menjelaskan, awalnya memang MBG direncanakan tetap berjalan selama Ramadan dengan menu MBG untuk berbuka puasa. Namun, di hari terakhir sebelum Ramadan, hasil dari koordinasi semua pihak memutuskan untuk meniadakannya sementara waktu.

-Advertisement- Satu Harga Tiga Media

“Dari pihak CSR koordinasi dengan pak Adhim (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, red). Intinya keputusannya dikhawatirkan anak tidak fokus. Namanya anak, pas dibagi tiba-tiba anak; ‘aku puasa bedug saja’, kan bisa saja. Lalu menunya juga dikhawatirkan tidak fresh kalau untuk jam 6 (buka puasa),” jelas Anis, Senin (10/3) kemarin.

Dengan begitu, sejak tiga hari kemarin hingga akhir Ramadan pada 20 Maret nanti, siswa-siswi tidak mendapatkan menu MBG di sekolah. Anis memastikan, program MBG itu bakal berjalan lagi setelah masuk sekolah pasca libur Hari Raya Idul Fitri.

“Nanti lanjut lagi 9 April sampai bulan Juni atau sampai anak anak kenaikan kelas. Tidak apa apa tidak ada selama Ramadan, toh ini juga untuk menghormati yang puasa kan,” tambahnya.

Begitu juga dengan siswa maupun wali siswa, dipastikan Anis juga tidak mempermasalahkan tidak adanya MBG selama Ramadan. Sebab, semuanya sudah sangat bersyukur dan memahami, SDN Lowokwaru 3 Malang bisa merasakan MBG lebih awal sejak tahun lalu di tengah sekolah sekolah lain belum mendapatkannya sama sekali.

Program MBG bersama CSR ini, sesuai durasi kerjasama MOU bakal berakhir pada Juni. Anis berharap kerjasama itu bisa diperpanjang karena menu MBG yang dihadirkan sangat sesuai ekspektasi dan lebih lengkap dibandingkan MBG di sekolah daerah lain.

“Anak anak itu senang dengan adanya menu susu. Kapan hari sempat ada susu coklat, padahal biasanya susu putih. Itu anak anak senang banget. Orang tua wali siswa pun juga senang karena dilibatkan untuk mengambil dan mendistribusikan,” pungkasnya. (ian/aim)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img