MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Fenomena Gerhana Matahari Hibrida menyedot antusiasme warga Kepanjen. Mereka melakukan pemantauan gerhana di Masjid Agung Baiturrahman Kepanjen, Kamis (20/4) siang.
Salah seorang warga, Atik Purdiyantini mengaku sangat senang akhirnya bisa melakukan pemantauan gerhana. Sebab dulu sewaktu ia kecil, orangtuanya justru meminta untuk tetap di rumah dan tidak keluar selama gerhana berlangsung. Ketika sudah dewasa ini, akhirnya ia memutuskan untuk ikut hadir Salat Gerhana dan memantau langsung gerhana matahari ini.
“Ini baru pertama kali, bagus dan takjub sekali karena bertahun tahun tidak pernah lihat dan tidak salat bersama. Ini satu pengalaman yang baru bagi saya,” ujar Atik.
Atik bersama ratusan umat Islam lainnya melihat fenomena gerhana ini dengan menggunakan kacamata khusus. Selain masyarakat, tampak Bupati Malang HM Sanusi juga hadir dalam kesempatan tersebut.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Karangkates Malang, Ma’muri menyampaikan, sesuai data kontak yang tercatat, awal gerhana matahari terjadi sekitar pukul 09.27 WIB. Lalu puncaknya berada pada pukul 10.52 WIB dan berakhir pukul 12.22 WIB.
“Pengamatan cukup jelas dan hanya beberapa detik saja tertutup awan. Kami menyediakan 10 kacamata gerhana sehingga masyarakat bisa memanfaatkan kacamata,” tutupnya. (ian/van)
