.
Thursday, December 12, 2024

Tim UMM Juara LKTI Nasional

Rancang Aplikasi Ma’unah, Bantu Anak Down Syndrome

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Muhammad Haddad Richard punya perhatian besar terhadap anak down syndrome. Terlebih saat mereka belajar Al-Qur’an. Selama ini anak down syndrome kesulitan belajar huruf hijaiyah. Karena itu, mahasiswa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat sebuah inovasi. Ia mengkaji perspektif Al-Qur’an terhadap anak down syndrome.

Haddad bersama temannya yang bernama Imelda Azaliya Rahma membuat sebuah alat. Yakni membuat alat ma’unah untuk membantu anak membaca huruf hijaiyah. Terkait tema yang diambil, Haddad melihat anak down syndrome masih susah dalam membaca huruf hijaiyah dengan baik dan benar. Terlebih lagi, sejauh ini belum ada inovasi alat belajar untuk anak down syndrome.

“Maka dari itu kami tercetus membuat aplikasi bernama Ma’unah. Aplikasi Mau’unah ditujukan untuk membantu pendidikan anak down syndrome. Terutama yang berkaitan dengan pendidikan agama Islam dalam membaca huruf hijaiyah,” ungkap mahasiswa Angkatan 2020 itu.

Adanya aplikasi tersebut dinilai bisa mempermudah anak down syndrome agar bisa belajar dengan mudah. Selain juga mampu meningkatkan daya ingat jangka pendek. Pun dengan kemampuan motorik penglihatan serta pendengaran mereka.

Berkat inovasinya itu, Muhammad Haddad Richard dan Imelda Azaliya Rahma meraih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) di ajang Yofest Universitas Darussalam (Unida) Gontor 2022, Desember lalu. Keduanya merupakan mahasiswa mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab dan Prodi Teknik Informatika. “Saya tergugah untuk turut serta di sebuah kompetisi ini. Alhamdulillah bisa juara,” kata Haddad.

Lomba ini bertema Resiliensi Guru di Era Disrupsi Pendidikan. Berbekal karya hasil inovasi tersebut, keduanya sukses di tahap pertama dan berhasil keluar sebagai juara pertama. Dibalik keberhasilan meraih juara pertama, keduanya merasa ada kendala yang menghadang. Apalagi mereka harus merancang aplikasi berbarengan dengan kuliah dan mengerjakan tugas.

“Meski sempat kewalahan saat membuat paper, kami bersyukur bisa menemukan solusi dan menyelesaikan lomba dengan manis,” terangnya.

Terakhir, ia ingin agar rancangan aplikasinya dapat bermanfaat bagi teman-teman down syndrome. Utamanya tentang cara membaca Al-Qur’an dan huruf hijaiyah. Ia menegaskan bahwa belajar agama Islam bisa dilakukan oleh semua kalangan, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.

“Kami tentu akan berusaha keras untuk merampungkan aplikasi Ma’unah. Apalagi ini bisa sangat membantu dan memberikan manfaat kepada mereka yang jarang mendapat perhatian khusus. Kami juga mengajak teman-teman lain untuk bisa berinovasi dan berupaya menjadi problem solver bagi masyarakat luas,” pungkasnya. (imm/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img