MALANG MBIEN
MALANG POSCO MEDIA- Kawasan Sawojajar yang kini dikenal padat pemukiman dan macet dulunya tidak seperti itu. Hingga sekitar sebelum tahun 1980-an Kawasan Sawojajar adalah kawasan dipenuhi dengan tumbuhan atau pohon lebat. Salah satunya Pohon Kwansan.
Inilah mengapa orang dulu menyebut Sawojajar adalah Kwansan. Saat ini wilayah Kwansan berada di area Jembatan Jalan Danau Ranugrati memanjang hingga ke kawasan Sawojajar RW 1,2 dan RW 6.
Hal ini diceritakan warga setempat, Eko Rudianto. Malang Posco Media, menemui salah satu tokoh RW 1 Kelurahan Sawojajar itu kemarin. Ia menceritakan Kwansan adalah sebutan orang dulu jika menyebut kawasan Sawojajar.
“Karena dulu katanya banyak Pohon Kwansan di sini. Jadi memang dulu Sawojajar ini isinya pohon-pohon,” cerita Eko kemarin.
Pohon Kwangsan sudah tidak ditemui di kawasan Sawojajar sekarang. Eko yang sudah sejak era 1980-an berdiam di Sawojajar hanya mengenal nama Kwansan sebagai wilayah yang merujuk Sawojajar. Khususnya kawasan RW 1,2, dan RW 6.
Yakni meliputi kawasan dari Jembatan Jalan Danau Ranugrati, kemudian masuk ke wilayah yang saat ini menjadi Gang 7, Gang 9, dan Gang 11 Sawojajar.
“Itu dulu Kwansan namanya. Kalau RW 3 sebutannya beda lagi itu namanya Sunden, RW 3 itu Gang 13 sampai Gang 17. Dulu namanya memang beda-beda,” papar Eko.
Ia juga sempat mendengar bahwa kawasan Sawojajar juga ada yang menyebut nama Sukorejo. Akan tetapi Eko belum bisa meyakini karena hanya mendengar dari mulut ke mulut saja. Sukorejo diketahuinya adalah kawasan Sawojajar Gang 17 dan sekitarnya.
Eko menyampaikan di masa kecilnya, ia mendengar cerita bahwa kawasan Sawojajar sebelum menjadi area pemukiman, adalah area lebat tumbuhan. Sehingga harus “dibabat alas”. Untuk membuka akses ke area Sawojajar.
“Kalau ndak salah dari cerita orang-orang dulu salah satu tokoh yang babat alas ini namanya Mbah Rawi. Dia juga babat kawasan Kwansan ini,” tegasnya.
Eko juga menyebut bahwa orang Kwansan dulu menemukan dua buah lumpang. Saat ini lumpang itu masih ada di RW 1 Sawojajar. Dan Lumpang satunya berada di area makam dekat Kali Cemplong di wilayah RW yang sama.
Belum diketahui asal muasal lumpang tersebut. Akan tetapi warga menjaga dan merawat lumpang itu hingga saat ini.
“Kalau saya masih tahu Kwansan, nama Kwansan ya Sawojajar sekarang. Tapi sudah mulai redup nama Kwansan ini sejak Jembatan Ranugrati itu dibangun. Akses dibuka jadi orang-orang lebih banyak kenal nama Sawojajar,” pungkas Eko.
Untuk diketahui Jembatan Ranugrati saat dibangun dan diresmikan masih disebut sebagai Jembatan Kwansan. Itu bisa dilihat di prasasti peresmian jembatan yang dibangun dengan anggaran dari tahun anggaran 1985 dan tahun anggaran 1986. (ica/van)