MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Jajaran Forum Silaturahim dan Komunikasi Kepala Sekolah Muhammadiyah (FOSKAM) SMK Muhammadiyah Jawa Timur kembali menggelar rapat kerja, Kamis (26/1). Dalam pertemuan itu fokus kepada peningkatkan kapasitas kepala sekolah dan membangun sinergi lebih baik untuk pendidikan kejuruan Muhammadiyah. Khususnya mengayomi SMK Muhammadiyah menjadi barometer pencetak SDM yang unggul di masa depan.
Agenda yang mempertemukan para kepala sekolah itu dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. Dalam kesempatan itu, Pengurus FOSKAM juga menjalani pelantikan yang dilakukan langsung oleh Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah Jatim, Sabariyah. Mereka akan menjalankan periodisasi kepemimpinan 2022-2026.
Sejumlah pengurus inti hingga koordinator wilayah dilantik. Selain Dikdasmen, hadir pula Mewakili Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, yakni Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dispendik Jatim, Suhartatik. Dalam sambutannya, Suhartatik menyampaikan beberapa penekanan penting pada para kepala sekolah Muhammadiyah khususnya SMK.
“Intinya bagaimana sekolah masing-masing bisa berupaya menjadi yang terbaik. Maka perlu peningkatan kapasitas kepala sekolah bagaimana kita berpikir berbagai macam programnya luar biasa. Peningkatan kualitas pendidikan dan menanamkan karakter,” ujar Suhartatik.
Dalam hal menanamkan karakter, kata Suhartatik, dilakukan fokus pada peserta didik. SDM yang memiliki daya tangkap baik namun kritis menjadi sebuah keharusan. Bukan hanya sekadar menelan mentah materi atau arahan tapi mampu mengolah dan memilah.
“Ini akan melahirkan anak kreatif, inovatif dengan gagasan ide baru. Yang mana harus dengan bakat dan minatnya. Yang utama bagaimana penerapan kurikulum merdeka. Sayangnya SMK belum semua terpakai kurikulum merdeka. Maka ada tantangan pada kepala sekolah untuk mampu mengejar secara kapasitasnya,” katanya.
Suhartatik menambahkan, hal tersebut menjadi yang paling utama. Jika sekolah dengan kurikulum merdeka dapat diminati siswa dan orang tua lebih banyak. Maka akan ada keniscayaan peningkatan kesejahteraan. “Forum Foskam ini bagaimana meningkatkan SDM mumpuni, bisa menjadi lebih besar dari yang kemarin, melahirkan sdm unggulan,” imbuhnya.
Ketua Foskam, Munali mengatakan pada tahun ini Foskam menekankan pada penggalian informasi dan akses yang baik untuk meningkatkan sinergisitas. Di mana sebelumnya, anggota Foskam didapati berjumlah besar namun belum semua dapat mengakses informasi perkembangan di luar. “Karena wilayah yang jauh, coba kita mengkolaborasikan mengajak sekolah yang geografisnya masih jauh dari Korwil yang belum terjangkau dikaji apakah digabungkan, atau yang lain ada perubahan tertentu,” ujar Munali.
Dirinya yang juga Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi itu menuturkan, banyak hal yang menjadi pekerjaan rumah Foskam, terutama dalam mengangkat bersama kemandirian sekolah masing-masing.
“Penekanannya dari dikdasmen sendiri semua sekolah menjadi maju bersama yang belum besar menjadi lebih besar. Dari Dinas Provinsi menekankan bahwa Pemprov memfasilitasi dengan berbagai bantuan, maka harus dimanfaatkan asal memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, intinya dinas pendidikan Jatim tidak diam dan membedakan sekolah ini dan ini,” imbuh Munali.
Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Arbaiyah menyampaikan bahwa dirinya berharap agar Foskam menjadi jalinan sinergi positif yang saling berkolaborasi dan mendukung kemajuan sekolah Muhamadiyah.
“Foskam terus maju bersinergi ada koordinasi baik persyarikatan, sinergi dengan pemerintah dan masyarakat. Sehingga mampu menghasilkan program luar biasa dan menjadi kunci pengembangan sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur terus semangat dan dikelola dengan profesional,” harap Arbaiyah. (tyo/bua)