MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Penanaman Modal dan Investasi, di Hotel Ijen Suites, Rabu (2/10) kemarin. Seluruh stakeholder pariwisata seperti paguyuban wisata, asosiasi pariwista, akademisi, pemerintah diajak untuk saling berdiskusi terhadap iklim investasi dan sektor pariwisata.
Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu menjelaskan, rakortek ini selain bertujuan untuk mendapatkan masukan terhadap peningkatan sektor pariwisata, juga sekaligus meningkatkan investasi di Kota Malang.
“Capaian investasi dari sektor pariwisata Kota Malang di tahun 2023 mencapai Rp 964 miliar. Semester pertama tahun 2024 kemarin telah mencapai Rp 396 miliar. Mudah-mudahan bisa melampaui 2023,” beber Dwi.
Menurut Dwi, dengan meningkatnya investasi, diharapkan juga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Malang bisa ditekan. Sebab, TPT di Kota Malang saat ini relatif dinilai masih cukup tinggi.
“Maka harapannya dengan kegiatan ini juga bisa saling memberi informasi dan membuka lapangan kerja. Dengan bisa memberikan masukan, sehingga bisa mengurangi angka pengangguran di Kota Malang,” tutur Dwi.
Pariwisata yang bisa ditingkatkan, yakni misalnya seperti adanya potensi urban tourism atau wisata perkotaan yang dikemas sedemikian rupa hingga memiliki daya tarik wisata yang mempesona. Dwi mencontohkan, sudah waktunya ada destinasi lain seperti Kayutangan Heritage yang selama ini menarik kunjungan wisatawan serta menarik investasi yang tinggi.
“Artinya jangan di satu tempat, di Kayutangan saja, tapi bisa dimana-mana. Harapannya ada destinasi baru, jadi diharapkan masukan akademisi, masukan dari pelaku pariwisata, nantinya Kota Malang ini harus bagaimana dan mau diapakan lagi,” bebernya.
Lebih jauh, kegiatan ini juga bisa menjadi evaluasi dan masukan bagi Bappeda, khususnya dalam hal perencanaan pembangunan Kota Malang kedepannya. Sebab, pihaknya kini juga tengah menyusun RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).
Dwi pun tidak membuka kemungkinan, selanjutnya ada Rakortek dengan membahas sektor lainnya. Sebab, sebelum membahas penanaman modal dan pariwisata, Bappeda telah menggelar rakortek yang membahas UMKM.
“Nanti kami lihat, kalau diperlukan tematik lain dan kami melihat juga kebutuhan dari perangkat daerah. Yang jelas mengikuti prioritas pembangunan di Kota Malang, kemarin UMKM lalu sekarang pariwisata, bisa saja nanti ada untuk sektor pendidikan,” pungkasnya. (ian/aim)