MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kota Malang segera memasuki usia ke 110 Tahun pada 1 April 2024 nanti. Rangakainnya dimulai dengan Rapat Paripurna Istimewa Peringatan Hari Jadi ke 110 Kota Malang di Gedung DPRD Kota Malang, Sabtu (30/3) siang. Sidang berlangsung khidmat dan penuh harapan baru, menjadi kesan terselenggaranya paripurna tersebut.
Dalam kesempatan ini Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan beberapa capaian baik yang sudah diraih Kota Malang hingga saat ini.
Ia menjelaskan kinerja Kota Malang di 2023 lalu menunjukkan capaian yang positif, di antaranya pertumbuhan ekonomi berada pada angka 6,07 persen di atas provinsi dan nasional. Lalu angka inflasi secara year on year (yoy) berada di angka 2,56 yang berada di bawah angka inflasi provinsi dan nasional.
Lalu, lanjut dia, tingkat pengangguran turun menjadi 6,80 persen dari tahun sebelumnya di angka 7,66 persen dan persentase penduduk miskin Kota Malang juga mengalami penurunan dari 4,37 persen pada tahun 2022 menjadi sebesar 4,26 persen di tahun 2023.
“Begitu pula capaian di sektor pemerintahan seperti dipertahankannya predikat sakip level A dan predikat WTP yang ke-12 kali berturut-turut. Ini semua merupakan hasil nyata dari kekuatan kolaborasi kita semua,” tegas Wahyu.
Maka dari itulah Wahyu kemudian mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas sinergitas dan kerja sama semua pihak yang telah terjalin dengan baik. Wahyu pun menjadikan kerja sama ini menjadi sumber inspirasi terciptanya tema HUT Kota Malang yang ke 110 tahun ini.
Ia mengajak semua pihak untuk merenung dan merefleksikan pencapaian yang telah diraih. Menurutnya semua ini tak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah bekerja sama dan saling bersinergi demi kemajuan Kota Malang.
“Ini adalah sebuah bentuk refleksi karena semua ini bukan hanya peran dari Pemerintah Kota Malang saja, tetapi juga peran dari semua pihak yang bekerja sama menyukseskan program-program pembangunan di Kota Malang, dan sebagai generasi penerus, kita harus eleng (ingat) riwayat, mengingatkan lagi sejarah yang ada agar arah pembangunan Kota Malang berbanding lurus dengan jati diri yang melekat,” pungkasnya.
Sementara Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menyampaikan Paripurna Istimewa ini bukan hanya sekedar serimonial belaka. Akan tetapi dimaknai lebih dalam, terutama untuk rencana membuat Kota Malang lebih baik ke depannya.
Hal-hal yang perlu kembali diperhatikan di antaranya seperti peningkatan pelayanan publik, mengembangan infrastruktur, dan mencari solusi masalah-masalah Kota Malang lainnya.
“Masalah pasar contohnya, tiga pasar tradisional Kota Malang sampai sekarang masih belum selesai penyelesaiannya. Proyek jacking Tidar dan masalah macet juga banjir. Ini menjadi catatan serius pembangunan,” papar politisi PDI Perjuangan itu.
Tidak itu saja masalah pelayanan kesehatan dan pendidikan. Menurutnya Kota Malang masih harus menghadapi masalah-masalah dasar masyarakat tersebut. Inovasi dan solusi efektif masih harus dicari oleh seluruh stakeholder Kota Malang. (ica/bua)