MALANG POSCO MEDIA- Tim Gabungan Aremania (TGA) merapatkan barisan. Mereka menggelar konsolidasi di gedung KNPI Kota Malang, Senin (7/11) tadi malam jelang 40 hari Tragedi Kanjuruhan.
Konsolidasi terkait rencana aksi besar-besaran mengawal dan memperjuangkan keadilan untuk korban tragedi yang menewaskan 135 orang itu.
TGA telah menghubungi berbagai pihak terkait aksi yang akan dilakukan, termasuk perizinan. Nantinya akan ada 135 keranda yang dibawa sesuai jumlah korban meninggal dunia.
Selain itu akan turut hadir perwakilan keluarga korban yang meninggal. Juga perwakilan korban luka-luka dalam Tragedi Kanjuruhan. Aksi damai rencananya digelar Kamis (10/11) mendatang, start dari Stadion Gajayana menuju Balai Kota Malang.
Aksi ini lagi-lagi ditunggangi rasa kemanusiaan dan keprihatinan, mengusut tuntas hingga mencapai keadilan. Dalam koordinasi ini, TGA akan memastikan aksi berjalan damai dan kondusif.
“Kita tunjukkan kreativitas Aremania sebagai bentuk perjuangan menegakkan keadilan. Kita jaga Malang dengan tidak merusak fasilitas, tetap kondusif dan fokus mencari keadilan untuk saduara-saudara kita,” ujar Dian Kucluk, koordinator Aksi 10 November dalam rapat koordinasi.
Dalam aksi ini, mereka mengajukan sejumlah tuntutan. Di antaranya
menuntut pemerintah bertangungjawab penuh dalam menangani korban luka hingga sembuh total.
Selain itu mereka juga meminta pemerintah dalam menangani korban harus menyesuaikan keadaan sosial dan ekonomi korban. Aremania juga meminta penegakkan hukum seadil-adilnya.
Mendesak KPAI dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan ikut dalam penanganan korban. Hal ini dikarenakan adanya korban yang merupakan perempuan dan anak-anak.
Dadang Indarto, anggota TGA menyampaikan bahwa tuntutan Aremania akan terus dikawal hingga keadilan didapatkan. Aksi ini juga akan dilakukan suporter dari berbagai daerah.
“Aksi ini akan terus berlanjut sampai semua tuntutan dipenuhi, Suporter dari berbagai klub akan menggelar aksi serupa di daerah masing-masing,” tegasnya. (mp2/van)