.
Saturday, December 14, 2024

Ratusan Gedung SD dan SMP Rusak

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Dinas Pendidikan Berharap Bantuan Perbaikan dari Kementerian Melalui DAK

MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Ratusan gedung sekolah di Kabupaten Malang rusak dan diusulkan untuk diperbaiki tahun ini. Ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Dr Rachmad Hardijono, Selasa (22/2) kemarin. Perbaikan gedung sekolah tersebut untuk jenjang SD dan SMP dengan kategori rusak ringan, sedang dan berat.

“Tahun ini kami mengusulkan lagi karena tahun lalu tidak ada DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk perbaikan sekolah,’’ kata Rachmad.

Ia merinci untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari total 11.047 ruang kelas, yang kondisinya baik hanya 11,95 persen. Termasuk ruang kelas Sekolah Dasar (SD). Dari total sebanyak 8.053 ruang kelas, kondisi yang baik hanya 7,19 persen. Sementara untuk lainnya mengalami kerusakan.

“Untuk SD ruang kelas yang rusak ringan sekitar 79,25 persen, rusak sedang  9,31 persen dan rusak berat 4,25 persen,” ujarnya. Sedangkan untuk ruang kelas SMP sesuai data yang dimiliki, rusak ringan ada 71,67 persen, rusak sedang ada 12,21 persen dan rusak berat 4,17 persen.

Dilanjutkannya, data semua ruang kelas yang diusulkan untuk perbaikan sudah dikirim. Ia berharap usulan itu diterima Kementerian Pendidikan dengan mengucurkan bantuan melalui DAK.

“Biasanya memang tidak semua yang diusulkan itu direalisasi atau dibantu. Umumnya realisasi bantuan itu hanya belasan sekolah saja, tergantung hasil verifikasi di lapangan. Tapi kalau semua usulan diterima, kami sangat berterima kasih,”urainya.

Apakah tidak bisa memperbaiki menggunakan anggaran APBD? Rachmad mengatakan jika saat ini anggaran yang dimiliki Dinas Pendidikan sangat terbatas dan tidak mampu untuk membiayaai renovasi sekolah. Bahkan kondisi sekolah yang rusak berat Dinas Pendidikan Kabupaten Malang mengandalkan bantuan dari APBN. 

“Awal tahun ini kami masih fokus perbaikan bahkan pembangunan baru sekolah di Tirtoyudo. Ada 3 SD dan satu SMP yang rusak parah akibat terdampak gempa bumi tahun lalu. Tapi pembangunan ini tidak menggunakan APBD, melainkan APBN,” ungkapnya.

Rachmad juga mengatakan untuk pengerjaan sendiri dihandle langsung Kementerian PUPR melalui Balai Keciptakarya di Surabaya. “Sekarang sedang disiapkan syarat-syaratnya. Jika semuanya selesai, pembangunan sekolah baru bisa dilakukan,’’ tandasnya.(ira/agp)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img