MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang telah selesai melakukan pengawasan terhadap sejumlah titik penyembelihan dan pemotongan hewan kurban di Kota Malang. Selama tiga hari pengawasan ‘post-mortem’ tersebut, Dispangtan menemukan beberapa kasus hewan dengan penyakit ‘Fasciola Hepatica’ atau penyakit cacing hati.
Kepala Bidang Peternakan Dispangtan Kota Malang drh. Anton Prmudjiono mencatat, dari 451 lokasi yang dilakukan pengawasan dan pemeriksaan, pihaknya menemukan ada sebanyak 527 ekor sapi dan 45 ekor kambing atau domba yang mengalami sakit cacing hati.
“Tidak ada temuan penyakit menular ataupun penyakit berbahaya seperti Antraks. Hanya saja memang masih ada kasus cacing hati seperti tahun lalu,” ungkap Anton kepada Malang Posco Media, Rabu (19/6).
Temuan ratusan kasus itu berdasarkan pengawasan dan pemeriksaan kepada sebanyak 1.801 ekor sapi, 454 domba dan 5.368 kambing di berbagai titik penyembelihan dan pemotongan yang ada di tengah masyarakat. Selain cacing hati, Anton juga menemukan 96 sapi dan 13 kambing mengalami radang paru-paru.
“Secara umum, penyakit ini tidak berbahaya. Karena dagingnya masih aman untuk dikonsumsi. Hanya saja, untuk organ yang sakit itu, hati atau paru paru harus di-afkir atau dibuang,” tambah Anton.
Dalam pemeriksaan kali ini, Dispangtan kembali dibantu oleh ratusan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya dan menyebar ke seluruh tempat pemotongan hewan kurban. Pihaknya bersyukur atas peran serta ratusan mahasiswa ini lantaran memberi efek positif dalam momen Idul Adha seperti ini.
“Dari FKH-UB ada 750-an mahasiswa, dari kami ada 60-an orang yang melakukan pemeriksaan selama tiga hari ini. Kami bersyukur karena mereka ikut mengedukasi masyarakat. Seperti bagaimana saja daging atau organ yang aman untuk dikonsumsi dan bagaimana penanganannya,” tandasnya. (ian/aim)