MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Selama pelaksanaan Idul Adha, ratusan petugas kesehatan hewan dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan antemortem dan post mortem di seluruh titik penyembelihan hewan kurban di Kota Malang. Dari hasil pemeriksaan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang mencatat tiga jenis penyakit yang ditemukan menyerang hewan kurban.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang, drh. Anton Pramujiono mengungkapkan bahwa penyakit yang paling banyak ditemukan adalah fasciolosis atau cacing hati, dengan total 392 kasus. Selain itu, ditemukan pula pneumonia (radang paru-paru) sebanyak 93 kasus, dan paramphistomiasis (cacing rumen/lambung) sebanyak empat kasus.
“Alhamdulillah tidak ditemukan penyakit mematikan seperti PMK maupun LSD. Hanya ada penyakit biasa, seperti cacing hati, radang paru paru dan cacing rumen,” ungkap Anton, Minggu (8/6) kemarin.
Anton menjelaskan, temuan tersebut didasarkan pada hasil pemeriksaan terhadap hewan kurban di 249 masjid di Kota Malang. Jumlah hewan yang diperiksa meliputi 844 ekor sapi, 2.678 ekor kambing, dan 298 ekor domba.
Organ yang ditemukan terjangkit cacing hati dinyatakan tidak layak konsumsi. Namun, jika kondisi masih memungkinkan, organ hanya akan dipotong sebagian. Sedangkan daging atau organ lainnya tetap aman untuk dikonsumsi.
“Sama juga untuk yang radang paru paru dan cacing rumen, itu organnya bisa dipotong sebagian dan selebihnya aman dikonsumsi,” tutur dia.
Dalam pelaksanaan pemeriksaan hewan kurban tahun ini, Dispangtan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB). Sebanyak 750 petugas kesehatan hewan dikerahkan, dengan masing-masing kecamatan dijaga oleh sekitar 150 petugas.
“Insya Allah temuan tadi diperkirakan bisa ada pertambahan lagi karena itu data sementara. Senin baru direkap dan Selasa bisa didapatkan fix datanya,” pungkasnya. (ian/aim)