Malang Posco Media – Sekitar 100 mahasiswa-mahasiswi memenuhi area depan Balai Kota Malang, Senin (14/2). Mereka melakukan aksi solidaritas kepada warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah yang diduga mendapat tindakan represif aparat.
Ratusan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Suara Rakyat (Asura) ini menyampaikan aspirasi dan dukungan bagi Warga Wadas.
Koordinator Aksi, Bagas Bagus Sadewo menjelaskan sejak Senin 7 Februari 2022 ratusan aparat kepolisian sudah melakukan apel dan mendirikan tenda di Lapangan Kaliboto, belakang Polsek Bener yang bertepatan dengan pintu masuk Desa Wadas.
Kondisi ini berbarengan pula dengan pemadaman listrik dan pemutusan jaringan telepon seluler di Desa Wadas sedangkan desa lain tidak.
Pada hari yang sama, ratusan polisi dengan dilengkapi seperangkat alat keamanan lengkap mulai menerobos masuk ke Desa Wadas dan memblokade akses masuk Desa Wadas. Penggerakan serta aksi represifitas yang dilakukan aparat menimbulkan trauma yang cukup mendalam bagi warga Desa Wadas tidak terkecuali anak-anak.
“Kami dari Aliansi Suara Rakyat (ASURO) mencatat beberapa pengesampingan terhadap substansi konstitusi, penyelewengan hukum positif yang spesifik mengatur tata cara pelaksanaan tugas dan fungsi kepolisian, hingga indikasi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat terhadap warga Desa Wadas,” tegas Bagas.
Pihaknya pun melontarkan kecaman terhadap keterlibatan kepolisian di Desa Wadas. Juga mengutuk kekerasan, pemaksaan, dan kriminalisasi yang dilakukan kepada warga dan pihak pendamping.
“Dan kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersolidaritas dalam menolak proyek pembangunan Bendungan Bener dan Proyek Andesit di Desa Wadas,” pungkas Bagas. (ica/jon)