Awas Macet Jelang Libur Lebaran
MALANG POSCO MEDIA– Diperkirakan ada sekitar 281 ribu kendaraan bakal masuk ke Kota Malang saat momen libur lebaran. Meskipun angka ini turun dibandingkan tahun 2024 lalu, namun berpotensi menyebabkan kemacetan di berbagai ruas jalan.
Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengungkapkan bahwa sebagai kota perlintasan menuju Kabupaten Malang dan Kota Batu, kepadatan lalu lintas (lalin) Kota Malang merupakan hal yang wajar terjadi. Khususnya di ruas jalan penghubung antara pintu masuk dan pintu keluar Kota Malang.
“Beberapa titik yang diprediksi mengalami peningkatan volume kendaraan antara lain Jalan A Yani sampai MCC, kendaraan dari Exit Tol Singosari, Jalan Soekarno-Hatta (Soehat), Simpang Lima Tunggulwulung, Persimpangan Jembatan Tunggulmas, Simpang Tiga Kacuk, Exit Tol Madyopuro ke Jalan Danau Jonge dan Jalan Ki Ageng Gribig, hingga Jalan Mayjen Sungkono,” bebernya.
Menurut Widjaja, dari hasil survei dan penelitian dari Kemenhub, bahwasanya untuk wilayah Kota Malang akan kedatangan kendaraan H-2 lebaran sebanyak 281 ribu, baik kendaraan roda dua maupun empat. Sementara untuk kendaraan yang keluar, diperkirakan mencapai 269 ribu hingga H+2 lebaran.
Jumlah ini turun dibandingkan tahun 2024 dengan catatan kendaraan masuk sejak H-2 lebaran mencapai 287 ribu. Sementara, kendaraan keluar hingga H+2 lebaran tahun lalu, mencapai 276 ribu. Seluruh angka tersebut dikumpulkan dari enam titik yang merupakan jalur masuk dan keluar kendaraan menuju dan dari Kota Malang.
“Memang diprediksi ada penurunan pergerakan manusia, saat libur lebaran 2025 kali ini. Pasalnya, banyak kelonggaran dari pemerintah yang sudah ditetapkan. Seperti salah satu faktornya ASN dapat melakukan Work From Anywhere (WFA) yang memungkinkan bisa bepergian ke mana saja sambil bekerja termasuk kembali ke kampung halaman,” jelasnya.
Selain ruas jalan utama penghubung Kabupaten Malang dan Kota Batu, petugas juga mengantisipasi kemacetan di berbagai area pusat perbelanjaan. Seperti di kawasan Ramayana, MOG, MATOS, dan Pasar Besar. Selain itu juga pusat perbelanjaan oleh-oleh seperti di Jalan Tumenggung Suryo dan Jalan Semeru.
“Kami sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas di beberapa titik krusial untuk memfasilitasi kepadatan arus. Termasuk pengalihan dan penarikan arus kendaraan di jalur utama, agar tidak terjadi kemacetan yang menghambat mobilitas warga,” pungkasnya. (rex/van)