MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Inflasi kerap menjadi momok yang membuat masyarakat ragu untuk menabung dalam jangka panjang. Kekhawatiran akan turunnya nilai uang dari tahun ke tahun membuat hasil menabung seolah terasa sia-sia. Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian. Masyarakat justru perlu mulai memikirkan strategi investasi jangka panjang yang aman dan terencana.
Salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah melalui produk Deposito Lestari dari BPR Lestari Jatim. Marcomm BPR Lestari Jatim, Julia Sofi menjelaskan bahwa produk ini dirancang untuk membantu masyarakat berinvestasi tanpa risiko tinggi namun tetap mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan.
“Namun, agar nilai uang tetap terjaga hingga waktu jatuh tempo, Anda perlu menyusun strategi investasi dengan benar. Berikut beberapa tips menabung cerdas agar tidak kalah oleh inflasi,” ujar Julia kepada Malang Posco Media, Kamis (22/5) kemarin.
Julia menyarankan agar masyarakat tidak hanya fokus pada tujuan keuangan jangka panjang saja, tetapi juga membagi target finansial ke dalam dua kategori: jangka menengah (1–3 tahun) dan jangka panjang (5–10 tahun). Dengan demikian, rencana menabung bisa lebih fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi keuangan yang berubah.
Tips lainnya adalah menambahkan setoran setiap tahun, terutama saat penghasilan meningkat karena bonus atau keuntungan usaha. “Saat penghasilan meningkat karena bonus tahunan atau keuntungan bisnis, tambahkan setoran ke deposito Anda. Ini menjaga nilai simpanan tetap relevan terhadap inflasi dan kenaikan biaya hidup,” jelas Julia.
Tak kalah penting, lanjut dia, adalah memilih produk investasi yang memiliki bunga kompetitif serta bebas penalti pencairan. “Cari deposito dengan bunga lebih tinggi dari bank umum dan bebas pinalti agar nilai uang tidak tergerus. Lebih baik lagi jika bunga dihitung secara compounding, sehingga saldo Anda terus berkembang setiap bulan,” paparnya.
Deposito Lestari disebut sebagai produk yang aman, jelas, dan menguntungkan. Produk ini memberikan banyak keunggulan, seperti penempatan awal mulai dari Rp 50 juta, jangka waktu fleksibel (3, 6, hingga 12 bulan), bebas biaya administrasi, serta bunga hingga 6,5 persen per tahun. Nasabah juga dapat menambah setoran secara fleksibel dan berkesempatan mendapatkan berbagai voucher belanja melalui program top up. “Jadi mulai investasi, lawan inflasi, dan bangun masa depan finansial. Jangan biarkan inflasi membuat ragu untuk mulai menabung. Dengan strategi yang tepat dan produk investasi yang sesuai, warga bisa tetap menjaga nilai uang dan mencapai tujuan finansial jangka panjang,” tutup Julia. (ica/adv/aim)