.
Sunday, December 15, 2024

Rawan Pekerja Anak, Kota Wisata Dalam Pengawasan KPAI

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Kota Batu yang merupakan salah satu destinasi pariwisata terindah di Indonesia, kini menjadi fokus perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam upaya untuk mengawasi penghapusan pekerja anak di Indonesia. Hal itu disampaikan Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah saat berkunjung ke Kota Batu kemarin.

“Kami menemukan beberapa kasus yang melibatkan anak-anak dalam pekerjaan. Seperti Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau magang di beberapa tempat usaha seperti hotel. Dimana jadwal masuk dan jam kerja mereka melebihi batas waktu yang ditentukan,” ujar Ai Maryati.

Untuk itu, KPAI ke Kota Batu ingin mengambil langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah pekerja anak diharapkan dapat diambil. Sehingga anak-anak di Indonesia pada umumnya dan di Kota Batu pada khususnya dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan mendukung.

“Kota Batu telah memperoleh predikat Nindya untuk Kota Layak Anak. Ini adalah sebuah pencapaian yang telah melampaui 24 indikator dalam lima tahun terakhir. Meskipun demikian, kami tidak ingin adanya kasus kekerasan pada anak dan eksploitasi pekerja anak di Kota Batu. Agar hal itu tidak terjadi maka perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius,” bebernya.

Menurutnya pekerja anak adalah masalah serius, dan konvensi hak anak melarang keras penggunaan anak-anak dalam pekerjaan yang dapat membahayakan mereka.

Di Kota Batu pernah terjadi masalah pekerja anak. Tepatnya tahun 2021 dengan adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau magang di beberapa tempat usaha seperti hotel. Dimana kasus tersebut diduga terjadi di SMA SPI Kota Batu dengan mempekerjakan anak dengan jadwal masuk dan jam kerja mereka melebihi batas waktu yang ditentukan.

Sementara itu, Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyambut baik kehadiran KPAI dan menganggap upaya pengawasan penghapusan pekerja anak di Kota Batu sebagai hal yang sangat penting.

Dalam pernyataannya, Aries mengatakan, meskipun jumlah penduduk Kota Batu tidak begitu besar, namun Kota Batu juga bergantung kepada para tenaga kerja. Apalagi Kota Batu menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Namun salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah potensi eksploitasi pekerja anak, terutama di wilayah objek usaha.

“Untuk itu kami sangat mendukung KPAI dalam upaya mengatasi masalah pekerja anak di Kota Batu. Peran pemerintah saat ini adalah bagaimana bisa mengawasi anak-anak agar terlindungi dari eksploitasi,” pungkasnya. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img