MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Realisasi Pendapatan dan Belanja dalam APBD Kota Batu tahun 2025 terbilang masih rendah. Hingga 10 April 2025 saja, Pemkot Batu mencatatkan pendapatan daerah dan belanja daerah belum mencapai 25 persen.
“Untuk Pendapatan Daerah kami mencatat masih 21,7 persen atau Rp 236,2 Miliar dari target Rp 1 T. Sedangkan Belanja Daerah masih 13,1 persen atau Rp 163,4 Miliar dari anggaran Belanja Daerah Rp 1,2 T,” ujar Sekda Kota Batu Zadim Effisiensi kepada Malang Posco Media, Minggu (13/4) kemarin.
Ia menjelaskan dari sisi Pendapatan Daerah, uang masuk terbagi atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) terealisasi Rp 67,9 miliar atau 21,84 persen dari target Rp 311,1 miliar. Kemudian Pendapatan Transfer yang ditarget Rp 764,2 miliar masih masuk Rp 168,3 miliar.
“Sedangkan dari sisi Belanja Daerah terbagi atas Belanja Operasi dari target Rp 1 T terealisasi Rp 142,4 miliar atau 14,12 persen. Belanja ini paling tinggi realisasi untuk Belanja Gaji dan Tunjangan ASN yang dikeluarkan setiap bulan mencapai 31 persen,” bebernya.
Selanjut masih pada sisi Belanja Operasional untuk Belanja Barang dan Jasa (barjas) juga masih terserap 10,3 persen atau Rp 50,3 Miliar dari anggaran Rp 484,9 miliar. Ini karena belanja barjas untuk proyek-proyek besar atau prioritas masih dalam proses lelang.
Dari sisi Belanja Modal dianggarkan Rp 102,3 Miliar masih digunakan Rp 2,2 Miliar. Di sisi Belanja Transfer yang mencapai Rp 110,6 Miliar masih terealisasi Rp 18,8 Miliar. Serta untuk BTT masih 0 persen karena belum digunakan sama sekali dari total anggaran Rp 19,2 Miliar. “Biasanya anggaran BTT dikeluarkan untuk pembangunan fisik atau pengadaan yang sifatnya dikarenakan bencana alam dan belum direncakan dalam APBD,” imbuhnya.(eri/lim)
