MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Legislatif menilai realisasi belanja APBD Kota Batu tahun 2022 masih 44 persen karena kurangnya perencanaan. Realisasi tersebut terbilang rendah mengingat capaian tersebut terhitung hingga 29 September 2022 atau menutup triwulan III.
Tercatat dari APBD Kota Batu tahun 2022 senilai Rp 1,1 triliun masih terealisasi 44 persen atau Rp 511,4 miliar. Sehingga masih tersisa Rp 628,1 miliar untuk dibelanjakan dalam siswa waktu tiga bulan atau di triwulan IV.
“Saya tetap melihat realisasi belanja yang masih rendah karena kurang matangnya perencanaan atas sebuah program dan kegiatan. Kalau saya gambarkan secara sederhana adalah ketika perencanaan anggaran atau penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) kurang maksimal,” ujar Wakil Ketua I DPRD Kota Batu, Nurochman kepada Malang Posco Media, Minggu (9/10) kemarin.
Selain kurang matangnya perencanaan, Cak Nur sapaan akrabnya menilai belanja rendah karena operator yang melakukannya kurang memahami atas input RKA tersebut.
“Mulai bagaimana kegiatan itu nanti dilaksanakan. Kemudian ketika sudah jadi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) masih ada saja hal-hal yang belum terpenuhi maka kegiatan tersebut berpotensi gagal dilaksanakan,” bebernya.
Ia mencontohkan seperti pembangunan Cold Storage yang gagal direalisasikan tahun ini ternyata juga ada kesalahan dalam membuat perencanaan. Sehingga tidak mungkin dilakukan lelang.
“Ini sama saja membuang anggaran untuk Jasa Konsultansi Badan Usaha Konstruksi yang telah dianggarkan tahun 2021 senilai Rp. 306,4 juta,” imbuhnya.
Selanjutnya, menurut Cak Nur Pemerintah Kota terkendala dengan masalah-masalah administrasi dan teknis penggunaan anggaran. Sehingga merasa lebih baik tidak dilaksanakan, karena saat akan melakukan perubahan kesulitan karena aturan.
“Contoh dalam pengadaan Bajas di SIPD mungkin terkunci dengan merk-merk tertentu, produk belum terdaftar TKDN dan lainnya. Untuk kepastian pedoman bagi OPD-OPD saya kira diperlukan satu peraturan Walikota tentang tatacara penganggaran, pelaksanaan pengadaan dan pelaporan SPJ yang terintegrasi,” ungkap Ketua DPC PKB Kota Batu ini.
Sebelumnya disampaikan oleh Wakil Wali Kota Batu, Ir. Punjul Santoso M.M bahwa realisasi APBD Kota Batu tahun 2022 senilai Rp 1,1 triliun masih terealisasi 44 persen atau Rp 511,4 miliar. Sehingga masih tersisa Rp 628,1 miliar untuk dibelanjakan dalam siswa waktu tiga bulan atau di triwulan IV.
Dari belanja secara keseluruhan, Dinas Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Batu menjadi OPD terendah untuk realisasi belanja. Yakni masih terealisasi 7 persen atau Rp 5,7 miliar dari total anggaran Rp 74,3 miliar. (eri)