spot_img
Monday, December 23, 2024
spot_img

Refleksi Hari Ibu, Mengembangkan Kolaborasi Ditengah Persaingan Lembaga Pendidikan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Bagi Prof Dr Ernani Hadiyati, pendidikan menjadi sebuah komoditi utama bagi seseorang mencapai apa yang diinginkan. Termasuk salah satunya menjadi pemimpin di masa depan. Inilah yang dipegang perempuan yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Gajayana (Uniga) Malang.

Menjadi salah satu pemimpin lembaga pendidikan tinggi swasta di Kota Malang, Ernani memegang teguh prinsip hidup pantang menyerah dan terus belajar. Terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan persaingan dalam bisnis pendidikan.

“Adaptif. Sebuah pergurruan tinggi harus adaptif dalam menghadapi tantangan semakin banyaknya lembaga pendidikan tinggi yang ada di Kota Malang. Sambil terus memegang teguh kualitas pendidikan yang ditawarkan untuk mencetak lulusan-lulusan yang kompeten dan berdaya saing,” jelas Prof Erna sapaan akrabnya.

Guru Besar di Bidang Ilmu Manajemen ini mengungkapkan menjadi perempuan di tengah dominasil laki-laki pada pucuk pimpinan pendidikan tinggi juga memiliki tantangannya sendiri. Ada kalanya ia merasa lelah akan tetapi kemudian langsung kembali semangat.

Kuncinya, kata Prof Erna, adalah selalu belajar, terutama adalah mengembangkan kolaborasi. Ia merasa persaingan yang ada bukanlah sebagai batu sandungan. Akan tetapi celah untuk mengembangkan pendidikan tinggi yang ia pimpin.

“Saat ini di Uniga, kami mengembangkan beberapa program inovatif. Kami mengembangkan kerja sama dengan Negara Malaysia dan Thailand dalam program penelitian, pengajaran dan pengabdian masyarakat. Ini cara kami bertahan di tengah persaingan nasional maupun global,” jelas perempuan kelahiran Tahun 1958 ini.

Inovasi yang kami lakukan di dalam menghadapi persaingan perguruan tinggi nasional dan internasional melakukan kerjasama dengan PT yang ada di Malaysia kami ada kerja sama di beberapa program, diantaranya pengabdian masyarakat, dan bidang penelitian.

Ia memandang bahwa bidang pendidikan menjadi hal yang penting untuk keberlangsungan dan perkembangan sebuah negara dan masyarakat di dalamnya. “Dan menjadi bagian dari dunia pendidikan, terutama berada di posisi pemimpin lembaga pendidikan tinggi swasta bagi saya adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga. Dan tetap peran saya sebagai ibu dan seorang istri juga tetap diutamakan,” jelas Prof Erna merefleksikan karirnnya di momen Hari Ibu, Minggu (22/12) kemarin.

Alumnus S3 Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga ini mengungkapkan ada sebuah tradisi menghabiskan “qualiry time” bersama keluarga yang tidak absen dilakukannya, yakni masak bareng bersama-sama satu keluarga.

Kebiasaan masak bareng dan jalan-jalan bersama-sama menjadi momen terbaiknya. Setelah biasanya sehari-hari berkutat dalam pekerjaannya. “Ya anak saya kebetulan di Malang semua. Ada dua orang. Kami seminggu sekali paling nggak harus bertemu. Biasanya masak bareng-bareng atau jalan-jalan keluar. Ya itu cara saya bagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Quality time itu penting, memang,” tutur Prof Erna.

Terakhir ia memberi pesan penting di momen Hari Ibu. bahwa ia meyakini seorang perempuan memiliki kemampuan luar biasa besar, dan mampu melakukan apapun yang dicita-citakan. Asalkan pantang menyerah. Ia mendorong perempuan-perempuan untuk terus produktif dan mau terus belajar. Dengan itu apa yang dicita-citakan pasti akan terwujud. (ica/adv/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img