.
Monday, December 16, 2024

Regina Tiofanny Pilih Jadi Personal Trainer dan Adu Peruntungan di Timor Leste

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kiat Pesepakbola Putri Indonesia Selama Kompetisi Vakum

Sejumlah pesepakbola putri Indonesia memutuskan menjajal peruntungan di luar negeri (abroad) di tengah vakumnya Liga 1 Putri. Hal ini pun dilakoni Regina Tiofanny Herdiyanta, pesepakbola putri asli Splendid Kota Malang. Ia memilih peruntungan di Timor Leste memperkuat Maranatha FC.

Sudah empat tahun lebih kompetisi sepak bola putri di Indonesia tak bergulir. Kondisi tersebut membuat banyak pemain putri di Tanah Air galau. Hampir setiap musim menanti kabar apakah kompetisi di Tanah Air bergulir atau tidak.

Mereka pun harus menunggu dengan mengikuti tarkam di beberapa kota di Indonesia. Namun tentu saja tarkam untuk sepak bola putri tak sebanyak kelompok putra. Beberapa pemain pun tergoda sekalipun sebelumnya mendapatkan kontrak dari klub yang masih aktif mengumpulkan pemain seperti Persis Solo dan Arema FC.

Pemain yang memilih bermain di luar negeri seperti Zahra Muzdalifah (Cerezo Osaka), Fani Supriyanto (Al Hamh Arab Saudi), dan Shalika Aurelia (Roma CF, Italia).

Lalu saat Shafira Ika Putri, Sheva Imut Furyzcha hingga Helsya Maeisyaroh, yang pernah bermain bersama di Arema FC Women memilih ke Jepang dan berkarir di Negeri Sakura, Regina Tiofanny memilih   ke Timor Leste memperkuat Maranatha FC.

Tahun ini adalah kali kedua bagi pemain yang sebelumnya merupakan penggawa Arema FC Women itu bermain di negara yang dulunya menjadi bagian Indonesia tersebut.

Bedanya, Regina kali ini bermain dalam Liga Femenina Timor Leste. Bersama Tim Divisi 1 tersebut, perempuan yang akrab disapa Rere ini bersaing dalam rebutan juara kompetisi.

“Ya karena Liga 1 Putri di Indonesia kan masih vakum, daripada nganggur saya terima tawaran saja dari Maranatha FC,” kata Rere, sapaan akrabnya.

Sebelumnya, Rere pernah bermain pula di Timor Lesta pada tahun 2022. Namun kala itu bukan Liga Femenina. Akan tetapi Rosa Muki Bonaparte Cup atau seperti turnamen di samping kompetisi resmi.

“Karena lagi sepi kompetisi di negara sendiri, jarang-jarang juga dapat kesempatan main di liga atau cup luar negeri, jadi ketika ada tawaran, ya sikat saja hehe. Ya lumayan daripada menganggur gak dapat apa-apa karena masih tunggu kepastian kompetisi di Indonesia,” jelasnya. 

Dia mengatakan perbedaan turnamen atau kompetisi antara dalam dan luar negeri. Menurutnya, kalau cup atau turnamen di Indonesia bayarannya tergantung hadiah, dengan menerima tawaran klub luar negeri maka dirinya mendapatkan kontrak.

“Memang tidak besar, tapi sudah pasti ada pemasukan karena sistem kontrak. Di Indonesia, menunggu event setiap bulan juga belum pasti,” bebernya kepada Malang Posco Media.

Hal itu pulalah yang mendasari pemain yang memperkuat Tim Pra PON Jatim itu menerima tawaran bermain di Timor Leste. Apalagi setelah menunggu nyaris lima tahun tanpa kompetisi. Kali terakhir ada Liga 1 Putri bergulir di Indonesia pada 2019 saat dirinya bermain bagi Persikabo Kartini.

“Itu kompetisi pertama dan satu-satunya di Indonesia. Belum ada lagi sekarang,” tutur penyandang gelar runner up Liga 1 Putri 2019 dan runner up di Liga Timor Leste tersebut.

Pemain yang pada 2019 memperkuat Timnas Indonesia seperti di ajang pra Olimpiade hingga Piala AFF ini berharap kompetisi di Indonesia segera bergulir.

Secara pribadi ia juga sedih karena kerap jauh dari keluarga ketika bermain di luar negeri. Sedangkan secara umum, pemain putri di Indonesia juga merindukan adanya kompetisi.

“Masih bagus di Indonesia kalau ngomongin kualitas. Tapi, kalau di luar seperti Timor Leste Liga atau turnamen lebih tertata oleh federasi. Setiap tahun pasti berjalan,” tambah perempuan berusia 27 tahun tersebut.

Kini setelah kompetisi usai dia kembali ke Indonesia. Hanya saja, karena belum ada kompetisi, dia juga harus berjuang dengan menerima job lain.

“Untuk sementara, saya jadi personal trainer di Surabaya. Sambil nunggu kompetisi, mungkin kembali ke Timor Leste. Agak berat juga kalau harus meninggalkan sepak bola,” tutur perempuan asli Splendid ini. (ley/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img