Raihan Medali Naik, Target Besar di Porprov X Surabaya
MALANG POSCO MEDIA – Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu bikin loncatan luar biasa di Porprov IX Jatim 2025, 28 Juni-5 Juli 2025. Tiga daerah di Malang Raya ini bikin prestasi besar di pesta olahraga terbesar di Jatim ini dengan peringkat yang dicatat.
Kota Malang contohnya, sukses mengamankan peringkat kedua Porprov IX Jawa Timur dengan perolehan 137 medali emas, 127 perak dan 117 perunggu. Angka tersebut, diakui capaian ini belum sesuai target yang ditetapkan, yakni sebanyak 162 medali emas.
Atas terhadap perolehan itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Suryadi memberikan apresiasi, namun evaluasi tetap harus dilakukan. Nantinya DPRD juga akan melakukan rapat bersama dinas terkait.
“Dengan target kemarin 162 medali emas, itu sebenarnya cukup mendekati. Jadi cukup membanggakan. Tapi kegiatan apapun, evaluasi tetap ada. Sembari menghela napas, tentu kami akan melakukan itu. Evaluasi utuh dan menyeluruh,” terang Suryadi.
Selain capaian prestasi, penyelenggaraan sebagai tuan rumah serta dampak perekonomian juga akan dilakukan evaluasi. Secara umum, Suryadi menilai perhelatan Porprov di Kota Malang sudah cukup baik, meski ada beberapa cabor yang dilaporkan terjadi kericuhan.
“Itu bagian dari pernak pernik. Namanya melibatkan banyak orang, bahwa terjadi sesuatu, senyampang bisa diatasi saya kira tidak ada masalah. Tapi evaluasi juga pasti, karena ini bagian bagaimana sukses tuan rumah, sukses pemberdayaan ekonomi, sukses prestasi dan sukses pelaporan,” tambah dia.
Terpisah, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menilai secara umum Kota Malang sudah cukup membanggakan. Sebab, pada Porprov kali ini jumlah medali sudah mencetak rekor baru di Kota Malang.
“Informasi dari KONI dan Disporapar, Kota Malang belum pernah mendapatkan sebanyak ini. Baru pertama kali mendapatkan 100 medali emas lebih. Maka saya sangat berterima kasih kepada para atlet yang telah berjuang mengharumkan nama Kota Malang,” ujar Wahyu.
Pada Porprov kemarin, tercatat memang hanya ada dua kota saja yang mampu mengoleksi ratusan medali emas. Selain Kota Malang, yakni hanya Surabaya yang meraih 195 emas di peringat pertama. Sedangkan di peringkat ketiga Sidoarjo hanya 87 emas.
“Kita tidak mungkin mengalahkan Surabaya saat ini. Jadi juara sejati itu adalah juara kedua, karena kita sudah mengalahkan Sidoarjo,” tambah dia.
Namun demikian, Wahyu juga tidak menampik pihaknya tentu bakal melakukan evaluasi untuk mempersembahkan yang lebih pada event selanjutnya. Terutama mengevaluasi mana saja cabor yang potensial yang bisa lebih dikembangkan lagi. “Karena kami menginginkan tiap tahun ada kenaikan medali emas,” katanya.
Sementara itu Ketum KONI Jatim Muhammad Nabil menyampaikan kontingen yang masuk lima besar klasmen yakni urutan pertama dari kontingen Kota Surabaya, kedua Kota Malang, ketiga Kabupaten Sidoarjo, keempat Kota Kediri, dan kelima Kabupaten Malang.
Sementara versi www.porprovjatim.com, Kabupaten Malang berada di peringat empat. Sedangkan Kota Kediri berada di peringkat lima.
Nabil mengatakan bahwa pada perolehan medali emas pada Porprov 2025 ini diraih secara merata oleh kontingen kabupaten kota se-Jatim.
“Peroleh medali emas tidak didominasi oleh satu atau dua kota kabupaten, tapi merata dapat emas,” katanya.
Bupati Malang HM Sanusi ditemui usai closing ceremony Porprov IX Jatim 2025 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen juga menjelaskan Kabupaten Malang berada diurut kelima.
“Ini sudah final dan Kabupaten Malang ada di urutan kelima,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa evaluasi terus dilakukan untuk target pada Porprov X Jatim 2027 di Surabaya bisa naik ke peringkat tiga.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang M Hidayat menegaskan atlet telah berjuang maksimal untuk membawa nama baik Kabupaten Malang.
“Mudah-mudahan nanti di tahun 2027 dengan pembinaan yang intens akan bisa lebih bagus lagi,” kata Hidayat.
Evaluasi kedepannya untuk Porprov X Jatim yang akan datang di Surabaya 2027, atlet-atlet yang latihan di luar akan dibina dan dilatih di Kabupaten Malang.
“Banyak atlet-atlet kita itu yang masih actionnya di luar. Padahal KTP Kabupaten Malang. Ini nanti menjadi evaluasi bagi kami untuk terus melakukan upaya-upaya pembinaan di Kabupaten Malang” jelas Hidayat.
Dispora Kabupaten Malang juga akan berkoordinasi dengan Dispendukcapil dan instansi terkait lainnya untuk tetap mempertahankan atlet Kabupaten Malang pada Porprov kedepannya.
Kontingen Kabupaten Malang hingga Sabtu (5/7) pukul 17.45 WIB tercatat memperoleh 61 medali emas, perak 51, dan perunggu 84. Skornya 430 dan berada di peringkat kempat se-Jatim.
Adanya perbedaan pernyataan peringkat klasmen kontingen Kabupaten Malang ini lebih lanjut akan ditindaklanjuti. “Lusa mau dicek oleh tim pertandingan KONI Jatim,” jelas Wakil Ketua I KONI Kabupaten Malang Hartono.
Begitu juga Kota Batu keluar sebagai salah atu kontingen yang menorehkan prestasi membanggakan.
Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi mengatakan bahwa kontingen Kota Batu mampu memberikan yang terbaik sebagai tuan rumah. Meskipun dari target 40 emas, kontingen Kota Batu mampu mempersembahkan 32 emas.
“Memang kontingen Kota Batu belum mencapai 40 emas. Tapi kami berhasil masuk 10 besar dan mereka telah memberikan sesuatu yang luar biasa dengan 33 medali emas, 40 medali perak dan 40 medali perunggu dengan total poin 252 dan finish di posisi 7,” ujar Sentot kepada Malang Posco Media.
Yang membanggakan, prestasi tersebut melampaui prestasi dalam Porprov Jatim VIII sebelumnya. Dimana Kota Batu berhasil membawa pulang 22 medali emas, 13 medali perak dan 12 medali perunggu.
“Dari total medali yang diperoleh Kontingen Kota Batu mengirimkan 44 cabang olahraga dalam Porprov ini. Tercatat 27 Cabor menorehkan sejarah dengan mendapatkan medali dengan berhasil meraih 33 medali emas, 40 medali perak, dan 40 medali perunggu,” terangnya.
Ke 27 cabor yang mempersembahkan medali adalah IMI, IODI, Tenis Meja, Wushu, IBCA MMA, Thriatlon, Angkat Besi, Selam, Sepak Bola Putri, Paralayang, Billiar, Pentathlon.
Berkuda (HBA/Equistrian), Bersepeda (BMX/DHI), Arung Jeram, Catur, Gulat, Cricket, Loncat Indah, Jujitsu, Karate, Tinju, Sambo, Muaythai, Pencak Silat, Tenis Lapangan dan Tarung Derajat.
“Meski begitu ada beberapa cabor yang perlu evaluasi. Salah satunya adalah cabor paralayang yang sebelumnya menargetkan emas namun hanya mampu mempersembahkan perak dan perunggu. Kami menilai ketatnya persaingan di paralayang karena tiap daerah telah memiliki tempat sendiri untuk landing dan take off,” terangnya.
Sebagai bagian pembinaan atlet, KONI Batu juga sudah menyiapkan bonus untuk atlet berprestasi. Atlet peraih medali emas disiapkan bonus sebesar Rp 40 juta, peraih medali perak disiapkan bonus sebesar Rp 20 juta dan satu medali perunggu mendapatkan bonus Rp 10 juta. Serta ada bonus mentas Rp 7,5 juta bagi peraih emas.
Khusus bonus atlet Kota Malang, kini menunggu keputusan resmi dari wali kota.
“Sesuai aturan, harus ada keputusan kepala daerah. Mohon waktu,” ujar Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi.
(ian/den/eri/rex/van)