MALANG POSCO MEDIA- Antiklimaks. Bertekad fight hingga laga terakhir dan berburu kemenangan, Arema FC justru kalah dari Bhayangkara FC. Tim Singo Edan tumbang dengan skor telak 0-3 di pertandingan terakhir BRI Liga 1 2022/2023 yang berlangsung Stadion PTIK Jakarta Selatan, Jumat (14/4) tadi malam. Ini merupakan rekor terburuk.
Arema FC sejatinya sempat menahan imbang di 45 menit pertama. Akan tetapi keputusan tampil menyerang di babak kedua, membuat Alfarizi dkk dibombardir dengan serangan balik Bhayangkara FC.
“Seperti yang kami khawatirkan, pemain kami tidak dalam kondisi yang baik. Banyak pemain yang sakit seperti flu dan cedera. Itu yang menyusahkan buat kami,” kata pelatih Arema FC Joko Susilo.
Jarak pertandingan yang dekat dari laga sebelumnya yakni hanya tiga hari, ditambah sebelumnya melakoni perjalanan away ke Madura United, tak bisa dia pungkiri membuat tim kelelahan. Bahkan ia menyebut, laga tadi malam seperti kekalahan dari Bali United ketika jarak laga sangat singkat.
“Kami tak mau turunkan level permainan. Jadi, ketika kami menyerang risikonya di counter attack,” sebutnya.
Di 45 menit pertama, menurut dia, timnya masih bisa menahan Bhayangkara FC. Tapi setelah itu, kekuatan pemain tak bisa dipaksa.
“Kami tak bisa memaksa fisik dengan jarak dua sampai tiga hari. Sebelumnya juga sudah cek kondisi, banyak pemain tidak dalam keadaan terbaik,” terangnya.
Hasil tadi malam membuat Arema FC mencatatkan rekor terburuk dalam kompetisi lima musim terakhir. Arema FC masuk dalam tim papan bawah dan berada di peringkat 12 dengan 42 poin dari 12 kemenangan, enam imbang dan 16 kekalahan. Musim sebelumnya Arema FC berada di peringkat empat dengan 18 kemenangan, 11 imbang dan lima kalah.
Sedangkan di tahun 2019, Tim Singo Edan finis di posisi sembilan dengan 13 kemenangan tujuh imbang dan 14 kekalahan. Pada tahun 2018, Arema FC finis di posisi enam dengan 50 poin dari 14 menang, 8 imbang dan 12 kalah. Sementara, di era pertama Liga 1, yakni 2017, Arema FC berada di peringkat sembilan dari 13 menang, 10 imbang dan 11 kalah dengan koleksi 49 poin.
“Kami, baik manajemen, pelatih dan pemain jadikan pelajaran untuk mempersiapkan musim depan,” tegas dia.
Sementara itu di kubu tim tamu pelatih Agus Sugeng Riyanto mengakui bersyukur. Bukan hanya menang namun timnya bisa menyelesaikan kompetisi.
“Kami selaku pelaku sepak bola, baik official, pelatih, pemain semua mengucapkan puji syukur karena mampu menyelesaikan pertandingan sampai akhir. Syukur ditutup dengan kemenamgan,” paparnya.
Menurut dia, dengan skuad yang dinilai minimalis, Bhayangkara FC finis dengan aman dan nyaman. “Apabila dalam menjalankan tugas ada kesalahan, kami minta maaf. Saya harap, terus perbaiki sepak bola Indonesia dan maju terus,” tandas dia. (ley/van)