MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Lingkungan menjadi salah satu fokus yang ditekuni Ence Adinda. Berawal dari kesadaran yang muncul setelah menonton salah satu serial di platform menonton film, membuat Ence, panggilan akrabnya, membangun usaha non profit yang bergerak dibidang pemilahan sampah.
“Yang memotivasi karena pengalaman personal, dan sebagian juga dari pengalaman yang sudah saya geluti sejak kuliah. Cukup sering terlibat di berbagai organisasi dan bergerak di bidang sosial menjadi keseharian kala itu,” terang Ence.
Isu sampah yang complicated memberikan kesadaran baginya terkait pentingnya memilah sampah, mulai dari komunitas hingga mampu membuat organisasi NGO yakni iLitterless yang mewadahi mereka-mereka yang sudah memiliki awareness.
Membangun NGO tidaklah mudah. Menurutnya ada beberapa tantangan yang dihadapi selama membangun organisasi non profit tersebut. Salah satunya yakni memetakan bagaimana mendapatkan sumber pendanaan.
“Kemudian SDM dan bagaimana menjaga gerakan kami bisa memiliki nafas yang panjang dan terasa sustainabilitynya. Contohnya soal revenue atau funding karena kami non profit biasanya dari dana hibah atau mengikuti kompetisi-kompetisi,” papar dia.
Akan banyak tantangan, baik untuk bisnis for profit ataupun non profit. Fokus terhadap apa yang paling dekat saat ini menjadi salah satu hal penting dalam menangani berbagai tantangan yang dihadapi.
“Fokus adalah hal utama untuk mengatasi berbagai tantangan, bukan hanya kerja keras namun juga kerja cerdas. Ada strategi-strategi yang dilakukan untuk dapat membantu mencapai goals,” ujarnya.
Tak lupa kolaborasi juga menjadi hal yang penting menurut Ence. Apalagi di gerakan sosial akan sulit menjalankannya dan penuh tantangan dalam mencapai target. Ia hobi nongkrong. Namun bukan hanya sekadar nongkrong. Dari tongkrongan itu akan lahir banyak koneksi-koneksi dan hal-hal bermanfaat untuk usahanya.
“Biasanya nongkrong di cafe-cafe yang sudah bekerjasama dengan kami. Yang paling menarik dari hobi satu ini, saya bisa mendengarkan berbagai pengalaman, mulai dari pengalaman yang lucu, sampai dengan agak sedih. Dan ini bisa memberikan banyak pelajaran untuk diterapkan sehari-hari. Ini paling penting dalam menjalankan NGO,” imbuhnya.
Relasi dapat ditemukan dengan berbagai cara, salah satunya meeting people atau bertemu langsung dengan banyak orang. Bisa melalui tongkrongan ataupun melalui kegiatan-kegiatan kolaborasi lainnya.
“Sebagaimana yang saya katakan, relasi menjadi kunci kesuksesan untuk semuanya, baik bisnis maupun gerakan seperti kami. Apalagi anak-anak muda saat ini. Mereka punya segalanya, bisa melakukan apa saja, namun yang jauh lebih penting adalah sabarnya yang harus diperbesar. Karena ketika menjalankan bisnis, tantangan itu pasti ada dan perlu kesabaran untuk menghadapinya,” tandasnya. (adm/aim)