Mulai Beri Sosialisasi dan Pendampingan ke Masyarakat
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Relawan lingkungan bersama DLH Kota Batu mulai bergerak untuk memberikan sosialisasi dan pendampingan tentang pemilahan sampah dari hulu kepada masyarakat di Kota Batu. Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 100 relawan yang ikut bergerak dalam perang melawan sampah.
Aktivis Sabers Pungli, Doddy Eko W mengatakan bahwa sejak dibukanya hotline pendampingan untuk sosialisasi dan edukasi pilah sampah melalui nomer whatsapp 0822-2984-4705 sudah ada banyak masyarakat yang menghubungi.
“Genderang perang melawan sampah sudah ditabuh, kami yang tergabung dalam relawan lingkungan bersama DLH Kota Batu sudah mulai melakukan pendampingan untuk sosialisasi dan edukasi pilah sampah dari hulu atau sumber sampah. Ini jadi bukti secara perlahan kesadaran masyarakat mulai tumbuh untuk pilah sampah dari rumah,” ujar Doddy kepada Malang Posco Media, Jumat (1/9) kemarin.
Lebih lanjut, dengan adanya komitmen para Kepala Desa/Lurah se Kota Batu hingga pelaku usaha, para relawan sudah memiliki jadwal yang cukup padat hingga 6 September mendatang untuk mengedukasi pilah sampah kepada masyarakat. Terutama bagi masyarakat yang telah menghubungi hotline edukasi dan pendampingan pilah sampah.
“Kita sudah mulai keliling sosialisasi ke lingkungan sesuai permintaan sejak TPA Tlekung ditutup. Salah satunya di permukiman padat penduduk Belik Tanjung RW 4 Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu,” bebernya.
Dalam melakukan pendampingan, di tiap titiknya terdapat tiga relawan. Sedangkan untuk edukasi yang kami berikan utamanya tentang jenis-jenis sampah mana yang tergolong dalam sampah organik, anorganik, sampah residu dan sampah B3 atau sampah kimia (obat-obatan).
“Untuk itu kami berharap masyarakat yang masih bingung memilah sampah bisa menghubungi hotline melalui nomer whatsapp 0822-2984-4705. Di mana nomer tersebut juga terhubung dengan sekitar 100 relawan lingkungan,” tegasnya.
Selanjutnya mereka yang minta edukasi akan dijadwalkan. Edukasi juga tidak hanya ditujukan kepada masyarakat baik tingkat RT/RW. Namun juga perkantoran, hingga tempat wisata yang butuh pendampingan bisa menghubungi nomer tersebut.
“Kami berharap kehadiran relawan bisa merubah pola baru dan kesadaran bagi semua elemen dalam mengelola dan memilah sampah dari hulu. Meskipun tidak dipungkiri, dalam perang melawan sampah membutuhkan proses. Namun ketika semua berkolaborasi permasalahan sampah bisa diselesaikan dengan cepat,” pungkasnya. (eri)