Tinjau langsung uji coba penyaluran susu menggunakan gelas dan dispenser dalam program makan bergizi gratis (MBG) di MTs An-Nur Bululawang
Malang Posco Media, Malang – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengunjungi Jab Farm KAN Jabung Syariah Jawa Timur, di Dusun Gading, Desa Gading Kembar, Kecamatan Jabung, Selasa (25/2). Kedatangannya tidak sekadar melihat sapi yang ada, tapi juga meresmikan farm milik Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung tersebut.
Kepada Malang Posco Media, Budi Arie memberikan support kepada KAN Jabung yang dikelola dengan baik. Secara managemen KAN Jabung banyak mengembangkan usaha. Termasuk dengan adanya peternakan (JAB Farm) yang dihuni 400 ekor sapi. Dia pun berharap, koperasi susu ini memiliki andil dalam memenuhi kebutuhan susu nasional yang jumlahnya 4,4 juta ton pertahun.

“80 persen dari kebutuhan itu impor. Baru 20 persen saja susu diproduksi di Indonesia,’’ katanya
Selain memenuhi kebutuhan nasional, keberadaan KAN Jabung ini juga dapat memberikan dukungan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia menjelaskan dengan produksi 51 ribu liter perhari dapat memenuhi kebutuhan susu untuk MBG.
“Kalau 51 ribu liter perhari produksinya, sedangkan untuk MBG per anak mendapatkan 0,2 liter. Maka jika dihitung akan ada 1 juta penerima manfaat,’’ kata Budi.
Karena itu Budi Arie menekankan ada pengembangan. Keberadaan Koperasi Susu ini dapat menggerakkan ekonomi rakyat di lokal-lokal. Terutama yang memang kondisi geografisnya cocok untuk peternakan sapi.
“Tekad swasembada pangan Presiden Prabowo ini harus kita dukung dengan mengupayakan semakin banyak, semakin produktif peternakan sapi khususnya yang menhasilkan susu untuk bisa berproduksi dan meningkatkan produktivitas,” sambungnya.
Sedangkan tentang KAN Jabung sendiri, Budi berharap koperasi harus memberikan manfaat kepada masyarakat. “Koperasi itu, khususnya koperasi peternakan susu ini harus memberikan manfaat kepada masyarakat. Terutama masyarakat sekitarnya jangan hanya jadi penonton,’’ tambahnya.
Sebelum ke KAN Jabung, Budi Arie melakukan kunjungan ke MTs An-Nur Kecamatan Bululawang untuk melihat langsung uji coba penyaluran susu menggunakan gelas dan dispenser dalam program makan bergizi gratis (MBG) dari peternakan lokal KAN Jabung.
Menurut Budi Arie, komponen susu yang bisa dihasilkan dari peternak lokal bisa membantu program MBG. Ialah dengan tidak memakai susu kemasan, namun menggunakan dispenser dan gelas.
Pelaksanaan itu dapat menjadi role model dan segera diuji coba di tempat lainnya. Sebab, dicontohkan susu pasteurisasi dari peternakan lokal KAN Jabung segar untuk dikonsumsi.
“Kita mau coba bagaimana susu segar dari peternak lokal, peternakan rakyat. Susunya ini bisa di dalam bentuk pasteurisasi. Saya sudah minum, segar,” imbuh Budi Arie.
Usai mengunjungi siswa kelas yang sedang makan bergizi gratis, Budi Arie kemudian mengunjungi satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Yayasan An-Nur 1 Kecamatan Bululawang.
Ia mengungkapkan SPPG di sana dalam kondisi bersih ataupun higenis. Sementara itu para pekerja nampak bersemangat menyambut Menkop Budi Arie.
Presiden Direktur KAN Jabung, Eva Marliyanti SP MM menjelaskan bahwa pihaknya mendukung program MBG di Malang melalui susu pasteurisasi dengan menggunakan dispenser dan gelas dari Kemenkop.
“Program MBG yang melalui Kemenkop ini berupaya mengurangi limbah sehingga mengeluarkan satu metode baru yaitu melalui dispenser dan murid diberikan gelas,” jelasnya.
Untuk sementara, KAN Jabung mendistribusikan susu pasteurisasi pada siswa MTs An-Nur. Namun akan segera mensupport di sekolah wilayah lain yang melaksanakan program MBG.
Eva melanjutkan salah satu kegiatan yang dilakukan KAN Jabung untuk meningkatkan produksi susu adalah melakukan pembuatan farm medium modern.
Dilakukan pengoptimalan untuk membantu distribusi dan edukasi. Sebab, susu yang biasa diminum oleh anak-anak dengan susu MBG memiliki perbedaan. “Jadi ini memang susu segar yang kami lakukan pengolahan. Kami menggunakan susu murni,” jelas Eva.
Disinggung dengan kesiapan KAN Jabung mendukung program MBG, dikatakan Eva sangat siap. “Kami cukup untuk memenuhi kebutuhan tidak hanya di Malang Raya. Tinggal apakah bisa nanti teman-teman koperasi mengolah. Hanya menjadi produk langsung untuk produk MBG,’’ katanya.
Kesiapan itu dikatakan Eva karena produksi susu yang dihasilkan dari KAN Jabung cukup tinggi. Yaitu 51 ribu ton atau liter perhari. “Meskipun tidak semua kami olah menjadi susu, tapi itu cukup untuk memenuhi kebutuhan program MBG. Dan adanya MBG ini juga menjadi peluang bagi kami (KAN Jabung) mengenalkan produk kami ke pasar,’’ pungkasnya. (den/ira/nda)