Saturday, March 1, 2025

Respon Cepat Kritikan Netizen

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Bertugas sebagai “wajah” dari sebuah institusi atau lembaga maupun perusahaan tidaklah mudah.

Apalagi untuk terus menjaga citra baik dan memperluan jejaring bagi kebaikan institusi khususnya institusi pendidikan. Banyak hal yang perlu diperhatikan. Dan terus dipelajari. Ini yang dirasakan Benita Rachmania SE MM, Kepala Humas STIE Malangkuçeçwara (ABM) Malang.

-Advertisement- Pengumuman

Nia, sapaannya, menjelaskan membangun citra baik dan jalinan relasi eksternal maupun internal sebuah institusi pendidikan tidak bisa dilakukan satu malam saja. Kepada Malang Posco Media ia menceritakan apa yang selama ini dilalui.

“Bagi saya bertemu dengan orang baru dan ngobrol menjalin silahturahmi itu tidak susah. Karena dasarnya saya ekstrovert. Tetapi sebenarnya tantangan dari seorang humas itu bukan disitu. Tapi waktu. Lebih ke harus mau merelakan waktu sendiri,” papar Nia.

Dia mengatakan setiap kali harus membangun jaringan baru, ia harus merelakan waktunya. Guna mengikuti ritme dari klien maupun jejaring baru yang hendak dituju. Pagi, Siang bahkan waktu istitrahat di malam hari pun harus direlakan.

Dikarenakan dirinya sebagai insan humas, harus mengikuti ritme dari stakeholder yang hendak dituju. Inilah yang menjadi tantangan.

“Terutama jika memang ada target misalkan ingin output MoU (Memorandum of Understanding). Itu sering lah sampai malam-malam saya tunggu. Sampai malam juga kami ketemuan dan seperti itu. Inilah sacrificing (perngorbanan) yang harus kami lakukan,” jelas Alumnus Magister Manajemen ABM ini.

Nia mengatakan pula jika dirinya tidak bisa bekerja sendiri. Citra baik ABM, yang saat ini masuk dalam 100 besar perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi terbaik di Indonesia, harus terus dijaga dan ditingkatkan.

Ini juga menjadi tantangan besar. Karena menurut Nia, mempertahankan hal yang sudah baik jauh lebih susah dibandingkan membangun atau memperbaiki yang tidak baik.

“Ini yang menjadi tantangan juga. Bagaiamana kami di departemen humas ini menjaga itu. Bagaiamana caranya lebih baik lagi. Dan menjaga citra ini tidak bisa sendiri. Makanya kami di humas ini selalu gandeng seluruh stakeholder termasuk dengan teman-teman media,” tegas Nia.

Ia juga menceritakan bahwa tantangan lain yang pernah dihadapi adalah bagaimana bereaksi dengan hubungan dengan netizen. Saat ini, sosial media pun menjadi tantangan tersendiri insan humas dalam menajaga citra baik lembaga yang ia bawa.

Nia mengungkapkan satu waktu pernah harus menghadapi “kritikan” netizen di media sosial ABM dalam sebuah event.

“Iya jadi komentar netizen ya. Di sosial media. Ya ini juga penting. Kuncinya fast respons dan mau terbuka dengan kritikan. Meskipun memang ada kesalahan yang bukan dari kami. Tetapi kami tetap harus hadapi. Dengan komunikasi terbuka dan sigap, semua bisa dihandle dengan baik,” pungkas Nia. (ica/nda)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img