.
Sunday, December 15, 2024

Retropeksi Museum Singhasari, Berdamai dengan Masa Lalu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Nilai sejarah, kesenian dan kebudayaan patut dilestarikan. Melalui berbagai upaya, nilai – nilai tersebut menjadi bekal meneladani perjuangan pendahulu. Hal tersebut yang menjadi poin penting dalam Pameran Retropeksi Museum Singhasari, yang dibuka Wabup Malang, Didik Gatot Subroto, kemarin.

Gelaran yang sekaligus memeriahkan HUT Kabupaten Malang itu juga diharapkan mampu mengangkat perekonomian. Mengusung tema berdamai dengan masa lalu, pameran digelar selama 10 hari sejak kemarin hingga 24 November 2022 nanti. Masyarakat diajak kembali mendalami nilai serta pelajaran sejarah untuk menjalankan kehidupan di masa sekarang.

“Bagaimanapun, segala bentuk kemajuan dan modernisasi, yang kita nikmati pada masa sekarang tidaklah terlepas dari perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan para pendahulu kita di masa lalu, karena sudah menjadi tugas kita untuk melanjutkan perjuangan tersebut secara konsisten, meneruskannya kepada para generasi penerus bangsa,” ucap Didik di sela acara.

Dia mengungkapkan, Kabupaten Malang dianugerahi dengan warisan adat, budaya dan pariwisata yang sangat beragam. “Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban masyarakat untuk melestarikan dan mencintai nilai maupun perwujudan fisik dari peninggalan yang syarat akan sejarah tersebut,” papar mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang itu.

“Banyak peninggalan sejarah penting yang harus dilestarikan. Beberapa diantaranya disimpan rapi dalam Museum Singhasari Kabupaten Malang. Di mana tersimpan peninggalan peradaban Singhasari, seperti arca Mahakal, Mahisha, Ganesha, Durga gaya Singosari, Prajna Paramita dan masih banyak lainnya,” lanjutnya lagi.

Didik juga mengajak kepada para pelaku seni, budayawan, sejarawan juga akademisi dan praktisi lainnya yang memiliki concern di bidang seni dan budaya, untuk terus mendukung pelestarian warisan sejarah yang dimiliki Kabupaten Malang. Terlebih, adat dan istiadat pada masa sekarang tidak lagi hanya berkutat pada sejarah.

Masih menurutnya, kegiatan kebudayaan juga dikolaborasikan dengan aktivitas perekonomian dengan melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdapat di Desa Klampok dan Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari. Kepada pengelola Museum, Didik ingin agar berinovasi dan kreatif dalam menyajikan informasi kepada para pengunjung agar mereka tertarik mempelajari sejarah.

Dia berharap melalui Pameran Temporer Museum Singhasari, bukan hanya aspek seni budaya dan sejarah saja yang akan lestari. Melainkan juga menjadi wadah para pelaku usaha mikro untuk memperkenalkan produk – produk buatannya pada lingkup masyarakat yang lebih luas. “Perekonomian para warga akan meningkat dan juga proses edukasi juga bisa diberikan,” tutup Didik. (tyo/mar)

Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img