Malang Posco Media – “Gadis Kretek” adalah serial netflix Indonesia yang bergenre Drama, Roman, juga Sejarah ini diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Ratih Kumala dan disutradarai oleh Kamila Andini juga Ifa Isfandyah. Serial ini mengisahkan tentang Soeraja, pemilik Kretek Djagad Raya yang sedang mencari seorang perempuan, yaitu Dasiyah alias Jeng Yah.
Bermula saat Soeraja sedang sakit keras, permintaan terakhirnya kepada anaknya, Lebas untuk mencarikan dimana keberadaan Jeng Yah. Setelah mencari beberapa dokumen, Lebas pun mendapat petunjuk dari sebuah foto. Berangkatlah Lebas ke kota dimana foto tersebut diambil, Kota “M”. Awal perjalanan Lebas dimulai dari mencari di Museum Kretek, disana ia bertemu dengan Arum. Seorang gadis berprofesi Dokter yang ternyata memiliki hubungan yang erat dengan Jeng Yah.
Dasiyah alias Jeng Yah, anak pemilik kretek terlaris di Indonesia, yang menjadi mandor di pabrik bapaknya, Pak Idroes. Soeraja, kala itu tidak memiliki tujuan hendak kemana, ia bekerja di sana dan diam-diam menaruh hati pada Jeng Yah. Meskipun Jeng Yah dijodohkan dengan Seno, Jeng Yah ternyata menaruh hati pada Soeraja. Soeraja berhasil mendapatkan restu bapak Jeng Yah dengan meningkatkan penjualan kretek melalui inovasi saus kretek yang dibuat oleh Jeng Yah. Namun, rival mereka, Pak Djagad, mencoba menjatuhkan Pak Idroes dan menyelamatkan Soeraja dari “daftar merah” untuk kemudian menikahkannya dengan anaknya untuk keperluan bisnis.
Hingga pada akhirnya, Lebas berhasil mengulik semua fakta yang terpendam. Arum, seorang dokter yang mempunyai hubungan erat dengan Jeng Yah ternyata merupakan anak Jeng Yah hasil dari perkawinan dengan Seno. Jeng Yah menutup usia setelah bertemu untuk terakhir kalinya dengan Soeraja di stasiun. Pada akhirnya, Soeraja bertanggung jawab atas kesalahannya dahulu, ia meminta maaf dan menyesali perbuatannya kepada Rukayah selaku adik Jeng Yah dan juga Arum atas perbuatannya selama itu. Soeraja mempersilahkan Rukayah dan Arum untuk tinggal di rumah keluarga Idroes dulu yang sudah dirawatnya sejak lama.
Akting Para Aktor
Para aktor dalam serial ini, seperti Dian Sastro sebagai Jeng Yah memberikan penampilan yang luar biasa, mampu menjadi gadis Jawa yang sangat sopan, menawan, tidak neko-neko dan juga tegas. Dialek Jawa yang tidak terkesan medok membuat poin plus dalam peran Dian Sastro kali ini. Lalu Ario Bayu sebagai Soeraja (muda) juga berhasil membuat greget para penonton. Aktingnya dalam memikat hati Jeng Yah sangat berhasil membuat baper. Tetapi juga membuat geram sebab ia lebih memilih menikah dengan anak Pak Djagad daripada memulai dari nol lagi dengan Jeng Yah. Akting Putri Marino sebagai Arum juga patut diberi jempol, sebab aktingnya yang dapat membuat penonton ikut terhanyut dalam karakter Arum ini. Karakter penyayang dan emosional dari Arum ini ikut membuat mewek para penonton. Para aktor-aktor yang lain dalam serial ini berhasil menghidupkan karakter-karakter mereka dengan penuh nuansa. Sutradara Kamila Andini juga Ifa Isfandyah berhasil membuat serial ini dengan sempurna, menciptakan ketegangan yang memukau, membuat banyak adegan plot twist yang tidak disangka-sangka dan dapat menyampaikan pesan-pesan sosial dengan sangat kuat.
Elemen-elemen Film
Sinematografi dalam “Gadis Kretek” sangatlah menakjubkan. Pengambilan gambar yang sangat sempurna, set lokasi yang sangat bagus, mampu membuat set dengan latar adat Jawa tahun 1960 yang kental dengan sedemikian rupa. Skenario serial ini ditulis dengan brilian, menggabungkan elemen drama, roman, dan sejarah dengan sangat baik. Selain itu, musik yang dipilih juga perpaduan antara musik gamelan jawa, dan musik modern 2023 yang banyak digandrungi oleh sebagian anak muda. Menjadikan suatu poin plus dalam serial ini. Soundtrack dari serial ini juga tak kalah menakjubkan. Sangat cocok dengan karakter Jeng Yah yang tegas menawan dan dermawan.
Menjadi Serial yang Diminati Banyak Penonton
Dilansir dari akun Instagram @netflixid, Serial “Gadis Kretek” ini menjadi serial top 10 global kategori serial non-berbahasa Inggris dan masuk 10 besar di berbagai negara. Penonton serial ini mencapai 1,6 juta dalam kurun waktu 1 minggu.
Pasalnya, serial ini menjadi serial yang ditunggu-tunggu oleh penonton. Banyak penonton yang puas dengan alur cerita serial ini. Mulai dari banyak penonton yang kepo dengan mencari kota yang diinisialkan dengan “Kota M”, akting dari Dian Sastro yang menarik banyak penonton, hingga kebaya yang di pakai Jeng Yah pada serial kali ini. Adapun, beberapa penonton yang terinspirasi oleh tokoh Jeng Yah dan banyak yang meniru gaya Jeng Yah ini.
Secara keseluruhan serial ini bagus untuk ditonton, serial yang mengangkat tentang sejarah pada tahun 1960 silam, banyak memberi informasi sejarah yang belum diketahui. Akting dari para aktor juga patut diacungi jempol, sebab menjadikan kita terhanyut ke dalam perannya. Pemilihan musik juga pas, tidak terlalu bertabrakan antara musik Jawa dan juga musik Modern. Penambahan musik juga membuat alur cerita lebih hidup. Jangan lupa untuk tonton serial ini hanya di Netflix! (adv/bua)