.
Saturday, December 14, 2024

Revitalisasi Pasar Besar Tunggu Anggaran Pusat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA– MALANG- Pemkot Malang didorong terus pro aktif untuk menarik bantuan dari pusat untuk merevitaliasi Pasar Besar Malang (PBM). Hal ini menjadi bagian dari rekomendasi Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Malang yang disampaikan saat membahas laporan pertanggungjawaban APBD Kota Malang Tahun 2023.

Jubir Banggar DPRD Kota Malang Ahmad Fuad Rahman menyampaikan Pemerintah Kota Malang harus tetap memperjuangkan terkait rencana pembangunan PBM.

“Yakni melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) di tahun 2024,” tegas Fuad.

Ditegaskannya lagi biaya yang dikeluarkan dari APBD untuk melanjutkan rencana revitalisasi PBM bisa dikeluarkan untuk hal lain yang lebih ringan. Seperti biaya untuk melakukan kajian terbaru pembangunan PBM. Itu bisa dianggarkan melalui APBD Kota Malang.

Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika juga mengungkapkan berdasarkan kajian sebelumnya, untuk memperbaiki PBM dibutuhkan dana ratusan miliar. Itupun bukan skema membongkar total.

“Ya memang PBM butuh dana bantuan dari pusat. Pemkot Malang sudah melakukan komunikasi dengan kementrian PUPR dan Perdagangan, informasinya tinggal menunggu prosesnya saja. Karena jika perbaikan pakai APBD cukup besar dananya bisa Rp 400-an miliar,” tegas Made.

Sementara itu terkait hal ini, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengungkapkan ia terus melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat tentang rencana revitalisasi PBM. Dan ada beberapa tahapan yang memang harus dilalui.  Salah satunya Pemkot Malang harus kembali melakukan kajian terbaru, khususnya kajian relokasi pedagang PBM.

“Salah satu kriteria yang diminta konsep relokasi pedagang itu harus dipastikan dulu dan dikaji. Pedagang harus sepakat untuk relokasi,” tegas Wahyu merujuk pada adanya dua kubu pedagang yang ingin hal berbeda (ingin PBM dibongkar total dan yang tidak ingin dibongkar total).

Meski begitu ia menyadarai bahwa biaya besar revitalisasi PBM memang menjadi perhatian. Maka dari itu komunikasi intens dengan dua kementerian baik PUPR dan Kemendag terus dilakukan. (ica/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img