MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemkab Malang belum bisa memastikan kapan Pasar Lawang akan direvitalisasi. Sejak terbakar April 2019 lalu, hingga saat ini kondisi bangunan yang terbakar tetap mangkrak. Sementara pemilik kios yang terbakar tetap menempati lahan relokasi yang ada tidak jauh dari pasar tersebut.
“Hingga lima tahun ke depan tidak ada pembangunan di Pasar Lawang. Saya melakukan pengecekan ke Kementerian PUPR dan Kementrian Perdagangan, tidak ada anggaran untuk revitalisasi Pasar Lawang,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi.
Dia sendiri mengaku cukup kecewa. Namun demikian, pihaknya tidak bisa berbuat banyak selain menunggu kebaikan dari pemerintah pusat. “Anggaran revitalisasi Pasar Lawang sangat besar. Hitungan tahun 2019 lalu, butuh sekitar Rp 122 miliar. Sementara anggaran kami tidak mencapai itu,” terangnya.
Mahila, sapaannya mengaku telah melaporkan permasalahan it uke Bupati Malang, HM Sanusi. “Harapan kami bapak Bupati, bisa melakukan audiensi dengan Presiden RI. Karena pasar Lawang dapat dibangun jika ada direktif dari Presiden. Kami terus berupaya untuk itu sehingga Pasar Lawang bisa menjadi prioritas,” tandas DIA.
Sementara para pedagang yang kiosnya terdampak kebakaran sampai kemarin masih pasrah. Mereka menempati kios relokasi yang ada di di jalan raya samping Pasar Lawang. “Kalau bertanya kapan dibangun, sudah seringkali,” kata Muslimin, salah satu pedagang. Dia mengaku, tidak nyaman menempati kios relokasi, meski sudah empat tahun.
Namun demikian, untuk kembali berjualan di bangunan pasar yang terbakar, juga tidak bisa dilakukan. Mengingat setelah dilakukan uji bangunan, tidak layak untuk dihuni. “Dulu kami sempat lega saat pemerintah pusat berjanji membangun. Tapi kami pun kecewa karena janji itu tidak ditepati sampai sekarang,” tandasnya. (ira/mar)