MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Innalillah wa Inna ilaihi rojiun. Kabar duka menyelimuti umat Islam di Malang Raya. Ketua MUI Kota Malang KH. Baidowi Muslich meninggal dunia, Rabu (30/4) hari ini di usia 81 tahun.
Jenazah Kiai Baidowi disalati di Ponpes Miftahul Huda Gading Pesantren, dan untuk lokasi pemakamannya di Ponpes Anwarul Huda Karangbesuki. Ribuan pelayat dari berbagai elemen melepas kepergian ulama kelahiran 17 Juli 1944 itu di kedua ponpes asuhan Kiai Baidowi. Kepergian Kiai Baidowi, menjadi sebuah kehilangan besar bagi kalangan ulama di Kota Malang.
“Beliau seorang kiai besar sekaligus guru bagi masyarakat. Beliau sangat meneduhkan dalam berkomunikasi dan berdakwah, meneduhkan masyarakat yang majemuk,” ujar salah satu ulama, KH Ahmad Taufik Kusuma yang juga Ketua FKUB Kota Malang.
Bagi Kiai Taufik, Kiai Baidowi dikenalnya sebagai ulama perekat umat tanpa mengenal latar belakangnya. Tidak hanya itu, Kiai Baidowi juga dikenal sebagai sosok yang terus memperjuangkan untuk penyelesaian masalah yang ada di tengah masyarakat.
“Yang juga beliau selalu getol memperjuangkan adalah supaya minuman keras tidak beredar di tengah masyarakat Kota Malang,” tambah dia.
Sementara itu, berpulangnya Kiai Baidowi juga menjadi duka mendalam bagi umaro atau pemerintah. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat sangat kehilangan ulama yang telah mencetak ribuan santri itu.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, kami mewakili pemerintah sangat kehilangan Kiai Baidowi yang selama ini beliau telah berkiprah membangun SDM bangsa dari bidang keagamaan. Semoga kiprah beliau bisa menjadi teladan untuk masyarakat,” tutur Wahyu.
Kiai Baidowi yang sudah dipercaya lima periode menjadi Ketua MUI Kota Malang ini diketahui meninggal karena kondisi kesehatannya memburuk beberapa hari terakhir. Kiai Baidowi sudah sekitar satu bulan ini tidak beraktifitas di luar.
“Beliau sudah sekitar 40an hari ‘bed rest’ di rumah. Tapi kalau riwayat penyakit sebenarnya tidak ada. Malah pas diperiksa oleh dokter, itu jantungnya, paru-paru, semuanya normal,” terang Gus Sulthon Hanafi, putra Kiai Baidowi.
Kiai Baidowi diketahui meninggal dunia sekitar pukul 09.15. Beberapa hari sebelumnya, kondisi Kiai Baidowi kian memburuk. Selama beberapa waktu ini, dokter juga tetap memantau secara rutin.
“Sudah beberapa hari ini beliau makannya kurang. Jadi asupan nutrisi yang masuk ke tubuh mungkin jadi tidak maksimal. Kalau sakit sih tidak,” pungkasnya. (ian/van)