Rika Wijayanti, perempuan asal Kota Batu menekuni olahraga Paralayang sejak 11 tahun lalu. Ia berhasil membuktikan bahwa seorang perempuan juga bisa berprestasi di tingkat internasional. Harumkan Kota Batu, juga Indonesia.
=======
MALANG POSCO MEDIA-Sederet prestasi diraih Rika Wijayanti. Mulai dari skala lokal hingga level internasional. Perempuan kelahiran Kota Batu ini mengharumkan nama bangsa.
Bagi Rika Wijayanti, paralayang sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Ia sudah dekat dengan olahraga yang memacu adrenalin ini sejak kecil.
Rumahnya di Songgokerto Kota Batu dekat dengan tempat pendaratan paralayang. “Sempat juga dulu jadi tukang lipat parasut. Lumayan hasilnya buat uang jajan,” kenang Rika.
“Saat itu masih dibayar Rp 2.000. Cuman untuk parasut tandem biasanya dibayar Rp 5.000, karena lebih besar,” lanjutnya.
Kakaknya Rika, yakni Joni Effendi merupakan seorang atlet paralayang. Melihat sang kakak yang sering keluar kota bahkan keluar negeri mengikuti berbagai pertandingan makin memotivasi Rika.
“Awalnya dari kakak yang membimbing saya. Waktu itu masih kelas XI SMK. Mulai dari sana saya nyaman dengan olahraga satu ini, dan akhirnya menjadi hobi sampai sekarang,” kata perempuan kelahiran tahun 1998 ini.
Dari olahraga ini ia mendapatkan banyak sekali pengalaman. Termasuk jalan-jalan keluar negeri yang menjadi impiannya.
Latihan yang rutin dan sungguh-sungguh berhasil membawa alumni SMK 17 Agustus Kota Batu ini menjadi atlet profesional. Bahkan hanya dalam waktu tiga bulan, ia berhasil menguasai teknik dasar menjadi pilot paralayang dan mendapat lisensi untuk terbang.
Kejuaraan di Danau Toba, Sumatera Utara tahun 2013 menjadi saksi penerbangan pertamanya dalam perlombaan paralayang. Dari sana ia terus mengembangkan kemampuan agar mengikuti berbagai perlombaan. Juga mulai banyak memahami seluk beluk di dunia paralayang.
Berbekal kerja keras dan juga ketekunan berlatih, ia mendapatkan gelar juara dunia pertama di tahun 2017 dalam nomor ketepatan mendarat wanita. Perlombaan paralayang yang digelar di lebih dari 10 negara sudah ditaklukannya.
Terbaru, Rika bersama tim atlet paralayang Indonesia berhasil menyabet juara 1 beregu dalam ajang 12Th FAI World Paragliding Accuracy Championship di Sopot Bulgaria beberapa waktu lalu.
“Ada kejadian yang cukup berkesan saat perlombaan di Bulgaria kemarin, seharusnya saya bisa mendapatkan juara untuk kategori perorangan. Namun di tengah-tengah perlombaan saya harus berhenti karena mengalami kecelakaan. Alhamdulillah kami tetap bisa juara 1 untuk kategori beregu dan menyumbangkan nama baik untuk bangsa Indonesia,” ceritanya kepada Malang Posco Media.
Menurut dia olahraga paralayang tidak ada yang sulit. Sebaliknya yang menjadi tantangan bagi dirinya mengontrol ego. Sebagai seorang atlet paralayang dituntut tenang dan fokus ketika sedang menerbangkan paralayang.
“Keluarga selalu support, dari kami empat bersaudara di sini, ketiganya termasuk saya sudah berkecimpung sebagai atlet paralayang. Prestasi yang selama ini diraih nyatanya mendapatkan penghargaan dari negara, alhamdulillah sekarang saya sudah diangkat sebagai PNS,” jelas Rika.
Sudah tak terhitung prestasi yang didapatkan Rika di berbagai kejuaraan baik di tingkat lokal maupun internasional. Prestasi terbaru di tahun 2023, ia berhasil menyabet prestasi sebagai juara 1 women kejurnas akurasi beregu di Sumedang Jawa Barat, juara 1 women Prapon akurasi beregu di Sumedang Jawa Barat, juara 2 women kejurnas cross country individu di Sumedang Jawa Barat.
Selain itu juara 2 women Prapon cross country beregu di Sumedang Jawa Barat, juara 2 women kejurnas cross country beregu di Sumedang Jawa Barat serta Juara 1 beregu 12Th FAI World Paragliding Accuracy Championshing di Sopot Bulgaria
“Kalau dibilang tantangan tidak ada sih. Karena mungkin berangkat dari hobi, jadi enjoy aja menjalani kegiatan. Semisal sekarang ini harus istirahat karena kondisi kaki belum pulih, menurut saya hal yang biasa. Bekerja jika didasari dengan rasa suka pasti akan nyaman-nyaman saja,” ungkapnya.
Kini menjadi impian terbesarnya untuk berbagi ilmu yang telah didapatkannya sebagai seorang atlet paralayang. Terkhusus untuk para kaum wanita. Ia ingin membuktikan bahwa seorang perempuan pun bisa menaklukan olahraga ekstrem seperti paralayang yang kebanyakan dilakukan oleh lelaki. (adam malik/van)