MALANG POSCO MEDIA-Jika Kendo mengajarkan Laela Wulandari disiplin dan pantang menyerah, dari teater ia mendalami mengelola emosi dan seni olah tubuh. Perempuan yang akrab disapa
Ella ini kini merintis karir seni peran.
Tepatnya tahun 2016, tawaran dari rekannya di klub Kendo mengantarkan dirinya berkenalan dengan akting. Kala itu sebuah garapan film pendek membutuhkan pemeran. Ella tak menyia-nyiakan kesempatan.
“Ada crew film pendek dan teater di Malang namanya Ruang Karakter ada kekurangan dua cewek dua cowok (pemeran). Aku ditawari karena pernah ikut teater. Setelah masuk kok seneng, akhirnya keterusan,” kata Ella.
Ia masih ingat, saat masa SMA pernah ikut ekstrakurikuler teater. Meski belum profesional tetap menggemarinya. Ketika menginjak ke langkah yang lebih baik, yakni di crew Ruang Karakter ia baru mendalami lebih serius. Sebab, tak sekali dua kali latihan, melainkan berbulan-bulan persiapan. Itu demi sebuah pertunjukan yang maksimal.
“Kalau di Ruang Karakter tentu lebih detail latihan olah tubuh, suara, hampir dua bulan sekali dan nantinya perform,” ceritanya.
Latihan demi latihan untuk pentas dan project beberapa program komersial akhirnya juga menghasilkan sesuatu baginya. Ia bisa hidup dari kebolehannya dan terus berlatih meningkatkan kemampuan seni peran.
Timbal baliknya, ia bersama teman-temannya sering kali mendapatkan program komersial untuk sebuah film pendek. Termasuk diikutkan dalam festival. Sepain itu juga menggarap serial tertentu yang dijadikan tontonan di jejaring streaming.
“Sering dari teater itu ada by project, menggarap film pendek project kampus ilmu komunikasi, klub film, atau festival. Juga pernah ada series yang diambil beberapa episode,” katanya.
Dikatakannya, sudah delapan sampai 10 kali film pendek dia garap bersama rekannya. Ella senang bisa mengejar impiannya sebagai pemain film. Teater yang mengajarkan dirinya banyak hal bukan hanya seni peran.
“Selama ini di teater khususnya lebih sensitif. Kebiasaan untuk peka ke sekitar. Kita diharuskan baca buku terus, mempelajari referensi film segala macam karakter yang itu masih harus banyak belajar,” ungkap perempuan kelahiran tahun 1996 itu.
Sekarang, Ruang Karakter wadahnya berkomunitas seni, banyak menerima tawaran untuk project di tempat-tempat tertentu. Seperti halnya lokasi wisata. Ella dan timnya memerankan drama musikal komersial. Bahkan bisa belasan hari.
Lain dengan Kendo yang juga digemarinya menjadi hobi dan olahraga prestasi. Film baginya seudah membuka mimpi menjadi seniman di dunia akting. Beberapa sosok juga menjadi inspirasinya. “Kalau perempuan aku suka Putri Marino, kalau laki-laki pasti Reza Rahardian,” ungkap wanita yang juga talent konten itu.
Ia tak menampik ingin ambil bagian dalam film-film layar lebar Indonesia. Seperti idolanya. “Pengen pasti kalau ke layar lebar. Tapi sekarang masih banyak yang harus dipelajari dari dasar sampai segala macam di balik film itu sendiri,” pungkasnya. (tyo/van)