MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Banyaknya kejadian berkaitan masalah jantung dan pernapasan, Rumah Sakit Lavalette memberikan edukasi untuk masyarakat non-tenaga medis. Edukasi ini bertajuk Pelatihan Dasar Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan dan Bantuan Hidup Dasar (BHD), Kamis (2/12) pagi.
Agenda kali ini diikuti oleh puluhan peserta yang berprofesi sebagai wartawan, bersama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya. Total ada sebanyak 24 peserta yang hadir dalam pelatihan, yang dibuka dengan medical check up kepada para pesertapl itu.
Direktur RS Lavalette dr. Mariani Indahri, MMRS., mengatakan bahwa edukasi ini merupakan bentuk penyampaian pentingnya pengetahuan penanganan awal. Akan tetapi masih banyak orang yang belum memahami terkait penanganan awal saat terjadi musibah tersebut.
“Kami di sini memberikan pengetahuan karena hal ini sering terjadi tanpa kita sangka. Sementara untuk Bantuan Hidup Dasar ini banyak masyarakat yang belum mengetahui secara jelas. Mungkin umumnya mengetahui tentang pijat jantung,” jelasnya.
Pihaknya menjelaskan dari data yang ada kejadian serangan jantung dan pernapasan ini sangat mengancam. Berdasarkan jurnal yang digunakan setidaknya tercatat sebanyak satu orang meninggal per 40 detik, karena serangan jantung di Amerika.
Hal ini tentu saja menjadi sesuatu yang perlu diwaspadai, sehingga jangan sampai ancaman serupa gagal ditangani saat terjadi di dalam negeri. Dirinya mengaku bahwa akan terus berusaha menebarkan pengetahuan ini kepada masyarakat.
“Kami juga menyampaikan ke golongan lansia, sopir transportasi online, dan termasuk wartawan. Mengingat pekerjaan dengan mobilitas tinggi, dan juga bertemu dengan banyak orang. Kami juga berharap dengan ini bisa membantu menyebarkan edukasi tentang pentingnya BHD dan pertolongan pertama kegawatdaruratan,” bebernya.
Sementara itu, dalam kegiatan ini disampaikan oleh tim pemateri yang diwakili oleh dr. Novita, bahwa ada beberapa tahapan penting dalam pijat jantung berkualitas. Hal itu agar apa yang dilakukan memang bisa membantu memberikan pertolongan pertama, sebelum dirujuk ke faskes untuk mendapatkan penanganan intensif.
“Ada istilah dalam pijat jantung berkualitas, yang disingkat menjadi DRSCAB. Namun, untuk masyarakat awam penting memahami yang namanya DRSC, yakni danger, respons, shout for help dan circulation. Mulai dari memberikan pertolongan yang aman bagi penolong dam korban, memastikan korban dapat merespon atau tidak, segera meminta bantuan, dan melakukan cek sirkulasi darah melalui cek nadi dan kembang kempis organ pernapasan,” bebernya.
Dirinya menjelaskan, bahwa dalam hal ini menjadi dasar yang harus dipahami bagi masyarakat awam. Setelah berhasil mendapatkan pelatihan ini, diharapkan ke depan bisa membantu jatuhnya korban saat ada kejadian masalah organ jantung dan pernapasan. (rex/jon)