MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma akan berupaya untuk menjadi rumah sakit pendidikan. Karena itu akan terus menjaga profesionalisme dalam memberikan layanan yang paripurna kepada masyarakat.
“Proses sebagai rumah sakit pendidikan adalah proses dimana rumah sakit tadi memberikan kesempatan pada adik adik kita, pada calon calon dokter untuk belajar bagaimana memberikan pelayanan yang baik. Baik dari sisi layanan komunikasi atau keilmuan di bidang keilmuannya sehingga betul betul mereka belajar dengan pola yang baik,” kata Direktur RSI Unisma Malang Dr. H. Tri Wahyu Sarwiyata M.Kes kepada Malang Posco Media dalam tasyakuran 28 tahun RSI Unisma, Rabu (31/8) kemarin.
Ia menekankan, komunikasi memang salah satu muatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sebab masyarakat juga membutuhkan penjelasan yang baik. Hal inilah yang harus diperhatikan, sehingga dokter dokter juga diharapkan bisa mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.
“Kami diamanahi agar RS pendidikan yang memberikan contoh dokter dokter ini bagaimana memberikan layanan yang baik pada pasien. Bagaimana menjelaskan case ataupun layanan kesehatan yang baik. Sehingga memahami apa yang akan dilakukan pada dirinya dan memahami bagaimana perkembangan penyakitnya,” terangnya.
Untuk menyongsong rumah sakit pendidikan menurutnya, memang masih dipersiapkan segala kebutuhannya. Tidak hanya infrastruktur, namun juga SDM-nya.
“Saat ini memang kami menjadi RS pendidikan satelit dulu. Nanti di beberapa tahun kemudian targetnya menjadi RS pendidikan,” ungkapnya.
Terlebih dalam kesempatan tasyakuran itu itu juga sekaligus dilantik pejabat struktural tahun 2022/2023. Oleh karenanya ia juga menaruh harapan besar agar kepengurusan itu bisa membantu percepatan dalam mewujudkan RS pendidikan.
“Harapannya mereka bisa jadi soko guru pemberi layanan baik, profesional, ramah, peduli, Islami di rumah sakit. Juga bisa baik mengimplementasikan amanah yayasan, amanah kyai, bahwa rumah sakit ini perkembangannya bisa menjadi RS pendidikan,” tutur Tri Wahyu.
Sekretaris Dewan Pembina Yayasan UNISMA Dr. H. Mochtar Data M.Pd menginginkan RSI Unisma tidak saja cukup menjadi RS pendidikan. Tapi bisa menjadi contoh yang baik bagi layanan kesehatan serupa.
“Rumah sakit ini memang dibutuhkan untuk kepentingan fakultas kedokteran sehingga fasilitasnya juga diperlukan untuk belajar. Berbagai sarana yang diperlukan untuk itu sedang diadakan untuk tujuan kedepan orientasinya menjadi RS pendidikan. Tidak saja untuk kepentingan fakultas kedokteran tapi juga menjadi contoh yang baik bagi RS lain,” tegasnya. (ian/aim)