MALANG POSCO MEDIA, MALANG – RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang meluruskan informasi yang berkembang di media sosial beberapa hari terakhir. Plt. Dirut RSSA Malang dr. Kohar Hari Santoso menegaskan, apabila ada korban baru Tragedi Kanjuruhan pihaknya tetap memberikan layanan. Sehingga tidak benar apabila berkembang informasi RSSA tidak melayani korban baru Tragedi Kanjuruhan.
Sempat beredar informasi bahwa RSSA Malang tidak melayani korban baru Tragedi Kanjuruhan menyusul habisnya masa tanggap darurat pada 8 Oktober lalu.
“Layanan yang diberikan itu gratis. Untuk korban baru maka harus ada dilengkapi surat keterangan dari otoritas pemerintah daerah setempat. Nah ini jangan sampai salah persepsi,” jelas Kohar kepada awak media, di RSSA Malang, Senin (17/10) kemarin.
Dijelaskannya, seluruh korban yang dirawat di RSSA Malang telah sepenuhnya ditanggung Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sehingga seluruh korban tidak perlu sampai kepikiran tentang masalah biaya kesehatan.
“Yang dirawat di sini dan sudah pulang itu sekitar 78 orang. Itu gratis semua. Ketika mereka kontrol untuk penyembuhan, mungkin kontrol matanya atau kontrol jahitannya, itu juga tetap gratis,” sebutnya.
Saat ini menurutnya, RSSA Malang tengah merawat secara intensif delapan korban yang masih memerlukan penanganan, empat diantaranya masih kritis.
“Sampai saat ini kita sedang merawat delapan orang, dimana empatnya itu dirawat di ICU dikarenakan kondisinya kritis. Sedangkan yang lainnya sudah membaik namun masih kita pantau intensif,” ungkapnya.
Rata rata korban yang kritis itu, dikatakan Kohar mengalami beberapa trauma dan sesak nafas. Sehingga dibutuhkan alat bantu nafas yang dipasangkan setiap saat kepada korban.
“Kami pastikan semua korban dijamin dan tidak ditarik biaya. Semua ditanggung pemerintah sampai korban benar-benar sembuh,” tandasnya. (ian/aim)
